Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ICMI Nilai Selesainya Persoalan Jakarta Ikut Majukan Umat Islam di Ibukota

IT MINA - Selasa, 25 April 2017 - 13:36 WIB

Selasa, 25 April 2017 - 13:36 WIB

215 Views

Ketua Koordinasi Bidang Politik Dalam Negeri ICMI Muhammad Qodari.

Ketua Koordinasi Bidang Politik Dalam Negeri ICMI Muhammad Qodari.

Jakarta, 28 Rajab 1438/25 April 2017 (MINA) – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DK Jakarta terpilih menurut hitung cepat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diminta mampu membuat program lebih baik dan mampu mengatasi persoalan dihadapi masyarakat. Dengan begitu mereka juga sudah membawa kemajuan bagi umat Islam di Ibukota

“Umat Islam di Jakarta adalah kelompok mayoritas. Mencapai sekitar 88 persen. Jika Anies-Sandi berhasil membangun Jakarta, otomatis sudah mengangkat harkat dan martabat masyarakat Islam di Jakarta,” kata Ketua Koordinasi Bidang Politik Dalam Negeri ICMI Muhammad Qodari dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Islam MINA, Selasa (25/4).

Menurut Qodari, salah satu tantangan persoalan besar yang dihadapi masyarakat dan umat Islam di Jakarta yaitu kemacetan. Anies-Sandi diharapkan bisa menyelesaikannya dengan program kerja ke depan.

“Mudah-mudahan masalah kemacetan, masalah transportasi, dapat menjadi prioritas sehingga selesai dengan cepat di masa Anies-Sandi,” kata Qodari.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Masalah macet, tutur Qodari, adalah masalah menahun di Jakarta. Qodari yang juga Direktur Eksekutif lembaga survey IndoBarometer mengungkapkan, berdasarkan hasil riset lembaganya maka persoalan macet merupakan yang amat utama.

“Secara umum Gubernur dan wakilnya harus menangani masalah yang dirasakan oleh mayoritas masyarakat Jakarta dan umat Islam,” ujar Qodari.

Selain itu, Qodari menyatakan, pada Pilkada DKI Jakarta lalu ada beberapa peristiwa yang menciderai berlangsungnya demokrasi. Salah satunya penyebaran isu SARA yang sangat massif ke publik.

“Tentunya kita tidak mengharapkan Pilkada dicemari oleh aneka berita hoax, baik itu SARA atau isu yang lain. Sesuai dengan namanya hoax adalah berita palsu, kabar bohong, tentu suatu upaya penyesatan, suatu upaya yang impllikasinya menimbulkan permusuhan dan ketegangan antara sesama masyarakat Jakarta,” ucap Qodari.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Qodari meminta, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas menangani pelaku penyebaran isu SARA dan hoax. Qodari mengimbau kepada para tokoh politik agar mengayomi pendukungnya agar jangan sampai direplikasi di daerah lain,” kata Qodari. (L/R02/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda