Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ICMI Sikapi Netral Pelaksanaan Pilkada

habibi - Kamis, 16 Februari 2017 - 20:58 WIB

Kamis, 16 Februari 2017 - 20:58 WIB

388 Views ㅤ

Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua umum ICMI (kiri) saat acara "ICMI Menyikapi Hasil Pilkada Serentak 2017" di Jakarta, (16/2). (Foto: MINA)

Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum ICMI (kiri) saat acara “ICMI Menyikapi Hasil Pilkada Serentak 2017” di Jakarta, Kamis (16/2). (Foto: MINA)

Jakarta, 9 Jumadil Awwal 1438/16 Februari 2017 (MINA) – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengaku netral dalam menyikapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang berlangsung serentak di Indonesia termasuk di Provinsi DKI Jakarta.

ICMI memastikan diri untuk tidak melibatkan diri dalam hak dan masalah pilkada dan politik, kami netral ingin mengayomi semua,” ujar Wakil Ketua umum ICMI Priyo Budi Santoso kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta

Ia menambahkan, terkait kader atau anggota ICMI yang ikut dalam pencalonan secara institusional ICMI tidak mendukungnya, karena dalam posisi netral, itu dikembalikan lagi kepada setiap anggotanya untuk menjaga bersaing dengan sehat.

Budi juga memberikan apresiasi terhadap semua masyarakat Jakarta dan umat Muslim khususnya karena ikut mendukung berjalannya pilkada dengan damai meski dibeberapa titik TPS adanya ‘ramai-ramai’.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

“Kita (ICMI) bangga sebagai kumpulan dari cendekiawan Muslim secara nasional se-Indonesia, bangsa, termasuk umat Islam telah menunjukan sifat toleran, santun, penyabar, dan sikap mempertahankan untuk menghormati praktik demokrasi yang bermartabat termasuk di DKI Jakarta,” katanya.

Terkait Pilkada DKI Jakarta yang diperkirakan akan berlangsung selama dua putaran, ia menghimbau untuk siapapun untuk tidak melakukan kecurangan dan kampanye hitam serta adanya ujaran kebencian di kalangan masyarakat maupun calon.

“Jangan sampai ada pihak manapun untuk melakukan curang, jangan ada lagi ajang caci maki, black campaign, dan tersebarnya ujaran unaran kebencian karena ini justru menumbuhkan antipati dari publik,” tutupnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak gelombang kedua pada 4 Maret 2017. Pilkada diikuti 101 daerah dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Daerah yang akan menyelenggarakan pilkada tersebut terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Ketujuh provinsi tersebut yaitu Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Provinsi Aceh merupakan daerah yang akan paling banyak menggelar pilkada pada 2017, yakni satu pemilihan gubernur dan 20 pemilihan bupati dan wali kota. (L/R08/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda