Bali, MINA – Jelang tahun politik 2023-2024, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan tidak akan ikut partisipasi dalam politik praktis.
“Untuk menghindari hal-hal yang mungkin dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara, sehingga ICMI tidak ingin ikut atau masuk dalam politik praktis,” kata Ketum ICMI Prof Dr Arif Satria saat menghadiri pelatikan Pemuda ICMI Bali di Auditorium ITB STIKOM Bali, Senin (24/10).
Kendati demikian, ICMI berpolitik moral dengan menyiapkan konsep, pemikiran yang akan disampaikan kepada calon-calon pemimpin nantinya.
Di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nantinya, sambung Prof. Arif Satria, ICMI akan menyiapkan berbagai konsep untuk membantu dan mendukung langkah yang bijak bagi pemimpin yang baru.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
“Kami menyiapkan konsep bangsa Indonesia yang saat ini sudah dipersiapkan salah satunya terkait pangan dan yang kedua adalah politik,” kata dia.
ICMI kata Prof. Arif Satria mendorong politik yang bisa bermartabat, politik yang berbasis dengan nilai. Menurutnya politik seperti itu adalah politik yang ideal.
“Bukan politik tersensasional. Kita harus mendorong satu kultur politik yang baru di Indonesia,” tegasnya.
Ia memaparkan beberapa konsep yang disiapkan seperti pangan, pendidikan dan lingkungan baik di wilayah Bali yang saat ini sudah membentuk Pemuda ICMI Bali. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)