Yerusalem, MINA – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyerukan perlindungan segera warga sipil di Gaza yang terjebak di tengah serangan Israel, baik mereka yang berusaha mengungsi atau tetap tinggal di tempat.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, Ahad (12/11). Kepala ICRS William Schomburg mengatakan, serangan Israel yang terjadi di daerah perkotaan padat penduduk di Jalur Gaza, termasuk di sekitar rumah sakit, membahayakan nyawa orang-orang yang paling rentan, seperti staf medis, pasien, korban luka, bayi prematur, penyandang disabilitas, dan orang lanjut usia.
“Tragedi kemanusiaan yang tak tertahankan sedang terjadi di depan mata kita. Orang-orang menelepon kami siang dan malam, mengatakan bahwa mereka takut membuka pintu karena takut terbunuh dan memohon bantuan agar mereka selamat,” kata Schomburg.
“Sebagai pekerja kemanusiaan, saya merasa frustrasi karena tidak dapat menanggapi seruan ini, karena tim kami tidak memiliki jaminan keamanan dasar untuk bergerak di Gaza Utara,” ucapnya.
Baca Juga: Militer Israel Terbitkan 1.126 Surat Perintah Penangkapan untuk Yahudi Ultra-Ortodoks
Schomburg mengatakan, ICRC sangat prihatin dengan kondisi genting dan tidak aman yang dialami warga sipil saat mengungsi akibat agresi Israel yang sedang berlangsung, demikian ditekankan oleh pusat tersebut.
“Pria, wanita, dan anak-anak, mengibarkan bendera putih, berjalan puluhan kilometer melewati mayat-mayat yang tergeletak di jalanan dan tanpa kebutuhan seperti makanan dan air. Pada saat yang sama, tim ICRC di Gaza dan operator hotline menerima banyak panggilan dari para pengungsi yang mencari anggota keluarga mereka. Yang terpenting adalah anggota keluarga yang sama tidak dipisahkan selama evakuasi,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan, terlepas dari cara evakuasi, zona aman, atau jeda kemanusiaan, pihak-pihak yang berkonflik tetap terikat pada kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional.
“Sementara warga sipil terus berpindah dari utara ke selatan Gaza, ratusan ribu pengungsi kekurangan kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makanan, air, dan kebersihan. Situasi ini dengan cepat mendekati bencana kemanusiaan,” lanjut Schomburg. (T/R8/P1)
Baca Juga: Kasus Malnutrisi Penuhi RS Kamal Adwan di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)