Jenewa, MINA – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengutuk pembunuhan terhadap delapan paramedis di Jalur Gaza baru-baru ini karena tembakan yang disengaja oleh Israel.
ICRC mengatakan, tewasnya delapan paramedis di Jalur Gaza merupakan pengingat nyata betapa berbahayanya situasi di Gaza, baik bagi warga sipil maupun bagi pekerja kemanusiaan yang mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Dilansir dari WAFA, Adrian Zimmermann, Kepala Subdelegasi ICRC di Gaza, mengatakan dalam sebuah unggahan yang diterbitkan oleh ICRC pada Rabu (9/4) bahwa insiden itu seharusnya menjadi titik balik yang sesungguhnya, karena pekerja kemanusiaan dan medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional dan harus dihormati dalam segala situasi, serta diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan aman, tanpa hambatan, dan tanpa cedera.
“Setiap kali seorang paramedis terbunuh, jalur kehidupan bagi warga sipil terputus. Kami terus merasakan sakit dan kemarahan atas tewasnya paramedis Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, banyak di antaranya bekerja dengan kami di rumah sakit lapangan Palang Merah dan rumah sakit lain di Gaza, bersama dengan responden pertama pertahanan sipil lainnya,” kata Zimmerman.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Lampaui 50.800 Orang
“Setiap hari membawa kenangan baru tentang kehilangan mereka, dan kami sangat prihatin dengan pemandangan mengerikan yang menggambarkan keadaan kematian mereka,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa delapan paramedis telah tewas pada akhir bulan lalu setelah menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka.
Mereka sedang menuju ke daerah Hashashin di Rafah, di Jalur Gaza selatan, untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Baru Israel Kendalikan Bantuan ke Gaza