Gaza, 16 Jumadil Akhir 1435 /16 April 2014 (MINA) – Kepala Komite Palang Merah Internasional (ICRC) utusan wilayah di Jalur Gaza, Christian Cardon, mengatakan bahwa situasi kemanusiaan dan layanan di Gaza di bawah tekanan dan harus dicari solusi masalah secara menyeluruh.
Berbicara kepada wartawan, Cardon menjelaskan bahwa layanan dasar di Jalur menghadapi bahaya karena akumulasi masalah setelah delapan tahun aksi blokade Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Dia mencatat bahwa pengangguran, kekurangan bahan bakar yang terus menerus dan hilangnya konstruksi dan bahan dasar lainnya dan peralatan yang menandai bagi kehidupan sehari-hari warga Gaza. Hal ini menyebabkan efek negatif pada kesehatan dan infrastruktur publik, seperti air mengalir, rumah sakit dan jaringan listrik.
Mengenai situasi kesehatan, Cardon mengatakan bahwa ada kekurangan yang parah untuk penyediaan peralatan medis dan obat-obatan. Pasokan obat-obatan telah menurun sebesar 35 persen, dan bahkan ketika orang menemukan obat-obatan yang mereka butuhkan mereka sering tidak menemukan. Menurut dia, ini jelas mempengaruhi penurunan kesehatan masyarakat di rumah sakit dan klinik.
Cardon mengatakan bahwa situasi politik lokal dan regional, termasuk penutupan penyebrangan Rafah dan penghancuran terowongan, telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan masalah yang dihadapi. Misalnya, kehilangan banyak bahan bangunan telah merusak produksi di berbagai sektor.
Menurut perhitungannya, tingkat pengangguran di Gaza tetap salah satu yang tertinggi di dunia. Tahun lalu, tingkat pengangguran meningkat sebesar 10 persen pada paruh kedua tahun ini setelah kebijakan Mesir diperkuat pengepungan Israel dan total 60.000 pekerja kehilangan pekerjaan mereka.
Alasan lain untuk situasi yang memburuk adalah kenaikan harga bahan pokok. Dia mencatat bahwa harga bahan bakar saja dua kali lipat pada paruh kedua tahun 2013. Ia mengatakan bahwa perekonomian Gaza tidak memenuhi 15 persen dari kebutuhan masyarakat untuk bahan bakar dan 40 persen untuk bensin.
Mengenai bahan bangunan, ia mengatakan bahwa Jalur ini dirampas rata-rata 360.000 ton setiap bulan. Sementara bahan bangunan kurang dari 10 persen dari permintaan harian.
Cardon menyimpulkan bahwa semakin memburuknya situasi kemanusiaan dan pelayanan di Jalur hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah ketidakstabilan dan kekerasan antara warganya.(T/PO2/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)