New Delhi, 13 Dzulqa’dah 1437/16 Agustus 2016 (MINA) – Islamic Development Bank (IDB) yang berbasis di Arab Saudi berencana membuka cabang Perusahaan Islam untuk Pembangunan (ICD) pertama di India dengan sasaran membantu perdanaan usaha kecil dan menengah (UKM).
Seperti dilaporkan WND Office pada Ahad (14/8), cabang ICD (The Islamic Corporation for Development) akan beroperasi di kota Gujarat sebagai sebuah perusahaan keuangan non-perbankan.
Perusahaan ini diharapkan dapat memberikan pinjaman kepada unit usaha kecil dan menengah dan memberikan berbagi keuntungan bebas riba, yang merupakan dasar dari keuangan syariah.
Beberapa pakar Muslim setempat percaya akan layanan keuangan yang ditawarkan oleh ICD itu, dapat menguntungkan orang-orang yang kurang mampu di India.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Namun, pemimpin Vishva Hindu Parishad (VHP), organisasi keagamaan Hindu terbesar di India mengatakan, lembaga keuangan berbasis syariah Islam seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke India, karena sistem operasinya bertentangan dengan prinsip sekularisme negara itu.
“Mereka berencana untuk meluncurkan ICD untuk memperkenalkan sistem keuangan berbasis syariah Islam di India. Dengan membangun itu, mereka bertujuan untuk menerapkan hukum Syariah dan mempromosikan Islam di negara ini,” kata Surendra Jain, Sekretaris Jenderal Bersama VHP.
“Kegiatan Perbankan di India adalah kegiatan yang benar-benar sekuler. Hal ini tidak dapat dikendalikan oleh cara agama atau sistem agama,” ujarnya.
Dia menambahkan, “Jika saya sebagai Hindu mencari pinjaman dari perusahaan ini, aplikasi saya tentu akan ditolak. Mereka akan berkata, ‘Jika Anda masuk Islam, saya akan memberikan pinjaman bebas bunga’.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Pembentukan perusahaan keuangan Islam di India hanya akan mendorong perpindahan agama di negara ini,” lanjutnya.
Kelompok Hindu menegaskan, itu tidak memiliki tempat di negara sekuler India.
Menurut Joseph Farah dari G2 Bulletin. ICD tampaknya akan melalui tahapan perjuangan yang berat dalam kampanye mereka terhadap institusi keuangan. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon