Gaza, MINA – Warga Gaza melaksanakan salat Idul Adha 1446 H dengan penuh keterbatasan di tengah kondisi yang semakin memburuk akibat blokade Israel. Sejumlah umat Islam di wilayah tersebut menggelar salat Idul Adha di bangunan masjid yang telah hancur akibat serangan Zionis Israel.
Keterbatasan yang dialami warga Gaza sangat memprihatinkan. Tidak ada makanan, gandum, atau tempat tinggal yang memadai bagi sebagian besar penduduk. Blokade yang diberlakukan sejak Maret 2025 telah membuat dua juta warga Gaza kesulitan mendapatkan pasokan makanan, air, dan obat-obatan. Wafa melaporkan.
Di tempat lain, ribuan umat Islam di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, turut melaksanakan salat Idul Adha di bawah pengawasan ketat militer Zionis Israel. Perayaan Idul Adha di sana diwarnai dengan pembatasan jumlah dan usia jemaah yang diperbolehkan memasuki area masjid.
Warga Gaza tetap menunjukkan semangat keimanan mereka meski berada dalam situasi sulit. Perayaan Iduladha yang identik dengan kebahagiaan dan berbagi terasa sangat berbeda di tengah blokade yang menambah penderitaan mereka.
Baca Juga: Jurnalis Ahmed Qalja Syahid Usai Terluka oleh Serangan Udara Israel
Blokade terhadap Gaza telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan situasi terus memburuk dengan meningkatnya tekanan dari Zionis Israel. Selain melumpuhkan perekonomian, blokade ini juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan pelayanan kesehatan.
Para pemimpin dan organisasi kemanusiaan internasional terus mendesak Israel untuk mengakhiri blokade yang dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Namun, hingga saat ini, seruan tersebut belum membuahkan hasil nyata. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akui Israel Dukung Kelompok Bersenjata Anti-Hamas di Gaza