Istanbul, 10 Sya’ban 1437/16 Mei 2016 (MINA) – Ketua Badan Bantuan Kemanusiaan (IHH) Turki, Bulent Yildirim, mengatakan bahwa pendapatan nasional di Jalur Gaza turun drastis dengan kenaikan pengangguran menjadi 50% dan kemiskinan menjadi 80% akibat blokade Israel.
Hal tersebut disampaikan Bulent dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (16/5) di Kantor Pusat IHH di Istanbul, untuk menyampaikan laporan seputar berlanjutnya blokade yang diberlakukan penjajah Israel terhadap Gaza, demikian laporan The Palestinian Informatin Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Bulent mengungkapkan bahwa blokade yang diberlakukan terhadap Gaza telah memasuki tahun kesepuluh. Situasi orang-orang Palestina dalam kondisi hidup yang sulit. Dikatakan Bulent bahwa blokade tidak hanya menghancurkan infrastruktur ekonomi dan politik saja. Namun juga menghancurkan kehidupan sosial dan menambah tingkat kekerasan.
Dia menyatakan bahwa lebih dari 100 ribu orang tidak memiliki rumah. Mereka tinggal di kerabatnya dan sepertiga penduduk Gaza adalah para pengungsi. Dan 18% dari total penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 1,8 juta jiwa adalah anak-anak.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Situasi ekonomi di Gaza bertambah buruk di tengah-tengah blokade, saat ini dibandingkan pendudukan Israel hingga tahun 2005. Keamanan pangan rakyat Palestina di Gaza pun mulai terkuras,” ujarnya.
Di akhir prnyampaiannya, Bulent mengatakan, 44% penduduk kehilangan keamanan pangan. Sementara 80% penduduk bergantung kepada bantuan kemanusiaan yang dikirim kepada mereka dari luar Gaza.
Pasukan penjajah Israel mulai memblokade Gaza melalui laut, darat dan udara pasca kemenangan gerakan Hamas dalam pemilu di Gaza pada pertengahan 2006 lalu. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon