Jakarta, MINA – Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah mengatakan, gerakan boikot produk dan merek global terafiliasi Zionis Israel justru dapat meningkatkan konsumsi produk nasional.
Menurutnya, gerakan boikot produk perusahaan multinasional pendukung Zionis Israel telah menumbuhkan kesadaran masyarakat menggunakan produk lokal atau nasional.
“Gerakan boikot disamping memberikan andil bagi tumbuh dan bangkitnya produk lokal atau Nasional, juga dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi dan Menciptakan tenaga kerja,” kata Ikhsan saat menjadi narasumber pada Webinar AWG Edisi Khusus “Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajahan Zionis Israel,” Senin (27/5).
Pernyataan Ikhsan tersebut berdasarkan hasil riset IHW yang dipublikasikan kepada publik dan pada 23 Januari 2024 lalu.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Dalam Penelitian IHW berbasis ilmiah dan survei juga terkemuka bahwa masyarakat di kota-kota besar di Indonesia dan Jabodetabek telah siap beralih menggunakan produk dan merek lokal yang selama ini sangat bergantung pada produk dan merek global.
“Artinya gerakan boikot bukan saja membantu perjuangan saudara kita rakyat Palestina yang amat sangat menderita, tapi juga telah memberikan manfaat bagi Bangsa Indonesia,” katanya.
Konsumen global, terutama di negara dengan mayoritas Muslim memulai aksi boikot terhadap produk-produk yang diyakini punya kaitan atau mendukung Israel dan militernya dalam serangan ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah mengakibatkan sekitar 35 ribu warga sipil meninggal.
Dampak boikot ini dialami sejumlah jaringan merek global seperti Starbucks, McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC) dan merek global lainnya seperti Unilever. Boikot menyebabkan kelesuan penjualan hingga terpangkasnya keuntungan dan penutupan sementara gerai-gerai mereka.[]
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga