Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IHW: Boikot Produk Pendukung Zionis Justru Tingkatkan Konsumsi Produk Nasional

Rana Setiawan - Selasa, 28 Mei 2024 - 05:22 WIB

Selasa, 28 Mei 2024 - 05:22 WIB

33 Views

Jakarta, MINA – Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah mengatakan, gerakan boikot produk dan merek global terafiliasi Zionis Israel justru dapat meningkatkan konsumsi produk nasional.

Menurutnya, gerakan boikot produk perusahaan multinasional pendukung Zionis Israel telah menumbuhkan kesadaran masyarakat menggunakan produk lokal atau nasional.

“Gerakan boikot disamping memberikan andil bagi tumbuh dan bangkitnya produk lokal atau Nasional, juga dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi dan Menciptakan tenaga kerja,” kata Ikhsan saat menjadi narasumber pada Webinar AWG Edisi Khusus “Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajahan Zionis Israel,” Senin (27/5).

Pernyataan Ikhsan tersebut berdasarkan hasil riset IHW yang dipublikasikan kepada publik dan pada 23 Januari 2024 lalu.

Baca Juga: Operasi Zebra 2024 Dimulai Hari Ini

Dalam Penelitian IHW berbasis ilmiah dan survei juga terkemuka bahwa masyarakat di kota-kota besar di Indonesia dan Jabodetabek telah siap beralih menggunakan produk dan merek lokal yang selama ini sangat bergantung pada produk dan merek global.

“Artinya gerakan boikot bukan saja membantu perjuangan saudara kita rakyat Palestina yang amat sangat menderita, tapi juga telah memberikan manfaat bagi Bangsa Indonesia,” katanya.

Konsumen global, terutama di negara dengan mayoritas Muslim memulai aksi boikot terhadap produk-produk yang diyakini punya kaitan atau mendukung Israel dan militernya dalam serangan ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah mengakibatkan sekitar 35 ribu warga sipil meninggal.

Dampak boikot ini dialami sejumlah jaringan merek global seperti Starbucks, McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC) dan merek global lainnya seperti Unilever. Boikot menyebabkan kelesuan penjualan hingga terpangkasnya keuntungan dan penutupan sementara gerai-gerai mereka.[]

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Juara Umum Peparnas 2024

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Udara Jakarta Senin Ini Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Indonesia
MINA Preneur