Kairo, 22 Rabi’ul Awwl 1436/13 Januari 2015 (MINA) – Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badei, mengatakan, ia “bangga” dengan perjuangan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Badie mengatakan, “Saya bangga bertemu organisasi perjuangan rakyat Palestina di markas besar Ikhwanul Muslimin dan kami setuju untuk bersama-sama melawan Zionis.”
“Saya dihukum pengadilan dengan 41 tuduhan dan semua itu adalah palsu. Semua mereka dari rezim kudeta militer yang menghukum saya untuk membalas dendam pada saya dan pada siapa saja yang ambil bagian dalam revolusi 25 Januari.”
Badei menambahkan, kampanye melawan Ikhwanul Muslimin tidak benar-benar untuk melumpuhkan Ikhwan sendiri, namun untuk melumpuhkan Islam sebagai agama.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ketika kantor kami yang hangus setelah hasutan media massa tertentu, kita tidak membunuh siapapun,” katanya, “tetapi banyak dari kita yang tewas.”
Ia mengatakan, tuduhan palsu padanya adalah salah satu hal yang paling aneh yang dilihatnya dalam kehidupannya.
“Ibu saya dihina selama penangkapan saya dan saya ditutup matanya. Jiwaku dikorban demi Mesir.”
Dengan mengacu pada pengadilan, Badei mengatakan, “Mursi ingin membela pengadilan.” Hakim kemudian mencela dia, “Dia ingin menangkap kami.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Mursi meminta independensi peradilan dan berjuang sebelum revolusi dan setelah ia menjadi Presiden hakim menyaksikan ini dan ada video yang membuktikan hal ini dari ketika ia adalah seorang anggota parlemen”.
“Saya bangga bahwa Mesir dan presiden saya adalah Muhammad Mursi,” tegasnya menyebut nama Mursi tokoh Ikhwanul Muslimin yang dikudeta militer (T/P002/P2)
Mi’raj News Islamic Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata