Kairo, MINA – Ikhwanul Muslimin di Mesir menyatakan bahwa mereka berpegang pada pendekatan damai dalam kegiatannnya untuk membawa perubahan di negara tersebut.
“Mereka yang tidak mematuhi pendekatan ini atau mereka yang meninggalkannya, adalah individu atau entitas yang bukan anggota kelompok kami dengan cara apapun,” bunyi pernyataan yang diterbitkan di situs jejaring sosial Facebook pada hari Ahad (18/2/2018).
Gerakan itu memberikan tanggapan atas apa yang digambarkannya sebagai “rekayasa media” oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir terhadap kelompok tersebut, seperti dilaporkan Quds Press.
Pernyataan itu menambahkan, kelompok tersebut “berkomitmen terhadap pendekatan damai untuk mewujudkan perubahan yang diusahakannya di masyarakat, sesuai dengan misi Islam. Serta penolakan terhadap kudeta militer yang terjadi pada tanggal 3 Juli 2013 di Mesir.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pihak berwenang Mesir menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai “organisasi teroris” dengan sebuah keputusan presiden yang dikeluarkan bulan Desember 2013, beberapa bulan setelah tentara menggulingkan Mohamed Morsi, presiden sipil pertama yang dipilih secara demokratis. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza