Kairo, MINA – Perwakilan hubungan internasional Ikhwanul Muslimin Mesir, yang juga dikenal sebagai Moslem Brotherhood, Sabtu (12/5) mengatakan, organisasi itu siap untuk berdialog dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi guna mencapai solusi politik setelah kudeta militer tahun 2013.
“Kami siap dan terbuka untuk melakukan kesepakatan dengan siapa pun. Ini tidak berarti kami menyerah,” kata pemimpin Ikhwanul Yusuf Neda di Campione d’Italia, di dekat perbatasan Swiss-Italia.
“Saya tidak akan pernah berhenti menyuarakan perdamaian,” kata Neda, demikian Worldbulletin melaporkan dikutip MINA.
Menekankan pentingnya mencari solusi di Mesir setelah kudeta, Neda mengatakan, “Jika Anda ingin menyelesaikan sesuatu, setiap orang Mesir harus berkorban.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dalam kudeta, Muhammad Mursi – presiden pertama yang dipilih secara bebas dan pemimpin Ikhwanul Muslimin – digulingkan oleh tentara Mesir pimpinan Sisi. Kemudian Sisi juga menyatakan Ikhwanul sebagai organisasi terlarang.
Hingga kini, Semenanjung Sinai tetap menjadi pusat pemberontakan militan terhadap Sisi sejak kudeta. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza