Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilham Habibie: Perlu Lompatan Penguasaan dan Penggunaan Teknologi

Hasanatun Aliyah - Kamis, 23 Desember 2021 - 12:25 WIB

Kamis, 23 Desember 2021 - 12:25 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kendikbudristek) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk berkomitmen memperluas inovasi teknologi dalam sinergi dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI).

Kepala Badan Ristek KADIN Indonesia, Ilham Habibie, mengatakan, Indonesia dapat masuk dalam kategori negara maju perlu melakukan lompatan, di mana lompatan itu adalah penguasaan dan pengembangan teknologi.

Menurutnya, inovasi teknologi menjadi sangat diperlukan saat ini, oleh karena itu komunikasi dan kolaborasi menjadi penting dalam dalam sinergi dengan DUDI.

“Kami punya komitmen untuk bersinergi dengan perguruan tinggi. Situasi di era disrupsi yang tidak ada kepastian ini menuntut untuk adaptif, kami siap koordinasikan lebih lanjut, karena kami melihat juga banyak sekali potensi lintas sektor yang bisa dikerja samakan,” kata Ilham dalam kunjungan dan silaturahmi dengan Plt.Dirjen Diktiristek Nizam di gedung Kemendikbudristek, Rabu (22/12).

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“KADIN ini Hub atau jembatan penghubung, sehingga bisa melihat partner yang tepat untuk kolaborasi,” lanjut Ilham.

Pada kesempatan tersebut, Nizam menjelaskan berbagai terobosan program kolaborasi yang tengah dioptimalkan seperti program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan Kedaireka.

“Mendikbudristek (Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi Mas Nadiem (Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknolog) juga terus mendorong agar kolaborasi dengan industi memberikan dampak yang luas bagi dosen, mahasiswa, dan masyarakat,” jelas Nizam.

Program MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar selama kurun waktu sampai 3 semester diluar program studi, selain tentunya mahasiswa juga bisa melakukan full time research menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Di antara program MBKM yang bisa disinergikan dengan industri diantaranya MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) dan Praktisi Mengajar di Kampus.

Menurut Nizam, Indonesia memiliki banyak resources, lebih dari 300 ribu dosen dan lebih dari 3 juta mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

“Potensi ini harus dikelola dengan baik dan optimal bersama-sama. Saya melihat dalam dunia riset dan inovasi, seringkali hasil-hasil riset kampus sulit sekali masuk ke industri, hal ini harus dicarikan solusinya sehingga kedua belah pihak bisa saling memberikan manfaat,” harapnya.

Nizam menjelaskan inovasi dan sinergi dengan DUDI telah dilakukan melalui platform kolaborasi perguruan tinggi dan industri yang dikenal dengan Kedaireka. Tahun 2021 ini melalui Matching Fund Kedaireka telah melahirkan lebih dari 400 program yang didanai Kemendikbudristek, hingga mengkurasi ribuan produk riset dan inovasi dari kampus yang bersinergi dengan DUDI.

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Di antara inovasi terbaru misalnya di Yogyakarta telah hadir Gadjahmada Airport Transporter Electric (GATe), yang merupakan kendaraan listrik hasil karya dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kendaraan ini nantinya akan digunakan sebagai alat transportasi di Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Soekarno-Hatta. Mobil listrik GATe rencananya juga akan digunakan untuk mendukung presidensi G20 tahun depan.

Selaras yang disampaikan Nizam, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan bahwa kerjasama dengan industri harus ditingkatkan dengan optimal.

“Komunikasi harus terus dilakukan, for begining we start together dengan program-program yang terukur sesuai dengan prioritas nasional yang berdampak untuk masyarakat,” harapnya

Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis

Ilham juga berpandangan bahwa ekosistem harus ditumbuhkan dengan baik. Salah satu yang harus dikembangkan adalah dukungan kepada inkubator-inkubator di kampus sebagai titik temu misalnya melalui program pendampingan (coaching, dan sebagainya). (R/R5/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Universitas Lampung Sepakati MoU dengan Chosun University of Korea

Rekomendasi untuk Anda