Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota DPR, Illiza: Jadikan Museum sebagai Pelestari Sejarah dan Budaya Bangsa

Rana Setiawan - Rabu, 2 Maret 2022 - 03:14 WIB

Rabu, 2 Maret 2022 - 03:14 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal berharap agar bangsa Indonesia benar-benar bisa melestarikan sejarah melalui keberadaan museum.

Untuk itu, ia menekankan agar di setiap pembangunan museum harus benar-benar memperhatikan rekam jejak perjuangan dan peninggalan-peninggalan bersejarah yang kelak akan menjadi isi dan ciri khas dari museum itu sendiri.

Hal ini disampaikan Illiza usai mengikuti rangkaian kegiatan kunjungan kerja Komisi X DPR RI meninjau Rumah Cut Nyak Dhien dan Museum Rumoh Aceh, belum lama ini.

Sebagaimana laporan Parlementaria, Selasa (1/3), dari kunjungan tersebut, Illiza menegaskan agar sejarah yang diwariskan itu harus benar-benar terjaga.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Hari ini kita telah berkunjung ke rumah Cut Nyak Dhien. Kita bisa merasakan, ketika kita masuk ke rumah itu, kita membayangkan bagaimana beliau berjuang. Kemudian keberadaan sumur di dalam rumah supaya tidak diracuni. Dengan berkunjung ke museum, kita bisa flashback bagaimana agar sejarah itu harus benar-benar dijaga,” ujar Illiza.

Ia mengatakan, bukan tidak mungkin ke depan museum menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan. Apalagi bangsa Indonesia sangat kaya akan peninggalan sejarah dan budaya yang masih terus dilestarikan.

“Ini adalah sesuatu yang penting, karena semua anak-cucu kita harus punya pikiran bahwa mengunjungi museum adalah suatu kewajiban. Mereka mencintai sejarah dan mereka bisa mengembangkan apa yang mereka lihat dari peninggalan itu,” harapnya.

Politisi asal Aceh ini mendorong agar dibuat narasi yang kuat yang mencirikan suatu daerah.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

“Orang merasa ada feel, ada rasa. Jadi kalau orang datang ke Aceh, ada penginggalan tsunami, mereka akan bertafakkur, berfikir, bagaimana musibah itu makin mendekatkan hamba dengan Tuhan. Dengan narasi yang kuat, bisa mengundang orang untuk datang ke sini,” pungkas Illiza.(R/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda