Washington, MINA – Ilmuwan telah menemukan bukti kuat tentang potensi kehidupan di planet K2-18b, yang menandakan kemungkinan terobosan dalam penelitian luar angkasa.
Dilansir dari Khaama Press, Sabtu (19/4), ilmuwan yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb telah menemukan tanda-tanda menjanjikan bahwa kehidupan berpotensi ada di planet jauh bernama K2-18b tersebut.
Terletak 124 tahun cahaya jauhnya, atmosfer planet tersebut mengandung molekul seperti dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS), yang hanya diproduksi oleh organisme hidup di Bumi.
Teleskop James Webb mengidentifikasi molekul-molekul itu dengan menganalisis cahaya bintang yang melewati atmosfer K2-18b.
Baca Juga: AS Cabut Visa Hampir 1.500 Mahasiswa Pro-Palestina
K2-18b adalah planet dengan diameter 2,6 kali lebih besar dan 8,6 kali lebih masif daripada Bumi, yang mengorbit bintang katai merah. Penemuan ini melengkapi pengamatan sebelumnya oleh Teleskop Hubble, yang mengidentifikasi uap air di atmosfer planet tersebut.
Temuan terbaru James Webb menunjukkan keberadaan metana, karbon dioksida, dan kemungkinan lautan luas di K2-18b, yang menciptakan kondisi yang cocok untuk kehidupan. Planet ini tergolong dunia “Hycean”, yang dicirikan oleh lautan yang luas dan atmosfer yang kaya hidrogen, yang berpotensi menjadi lingkungan yang ideal untuk kehidupan.
K2-18b ditemukan oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler pada tahun 2015. Fitur-fiturnya yang unik telah menarik perhatian signifikan sejak saat itu. Sementara pengamatan Webb menunjukkan suhu planet tersebut memungkinkan adanya air cair, bintang katai merahnya dapat menimbulkan tantangan karena radiasi berbahaya yang dapat menghambat perkembangan kehidupan.
Penemuan ini telah memicu kegembiraan yang signifikan mengenai potensi kehidupan ekstraterestial. Namun, para ilmuwan tetap berhati-hati.
Baca Juga: Erdogan Pertanyakan Tidak Adanya Sanksi terhadap Israel
Dr. Megan Mansfield dari Universitas Arizona menekankan bahwa meskipun temuan tersebut kuat, temuan itu tidak menawarkan bukti konklusif tentang kehidupan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah proses kimia non-biologis dapat menjelaskan molekul yang diamati.
Sementara deteksi molekul-molekul ini meningkatkan kemungkinan adanya kehidupan di K2-18b, para ilmuwan terus menganalisis data dengan saksama. Pengamatan selanjutnya oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb akan memberikan wawasan yang lebih akurat, yang pada akhirnya dapat membentuk pemahaman tentang kehidupan di luar Bumi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Angkatan Darat, Presiden Iran Puji Swasembada Pertahanan