Imaam: Empat Keinginan Allah kepada Manusia

Gaya Baru, Lampung Tengah, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menjelaskan tafsir surah An-Nisa ayat 26-28 tentang  empat keinginan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia.

“Ada empat keinginan Allah yang disampaikan melalui firman-Nya surah An-Nisa ayat 26-28 itu. Keempatnya adalah; Allah ingin menjelaskan syariat-Nya, menjelaskan -kisah orang shaleh terdahulu, memberi dan mengampuni dosa-dosa manusia,” jelas Imaam Yakhsyallah kepada jamaah Masjid Al-Huda, Gaya Baru 6, Kecamatan Seputih Surabaya, Lampung Tengah, Kamis (20/8).

Pertama, Allah menjelaskan syariat-syariat-Nya kepada manusia dengan sejelas-jelasnya. Tidak ada satu pun syariat Allah yang tidak jelas. Jika ada perbedaan penafsiran tentang ayat Allah, maka kita bisa memilihnya. Itu juga merupakan bentuk kejelasan.

Kedua, mengisahkan perjalanan orang-orang shaleh, yaitu para nabi dan rasul. Bagaimana kisah perjuangan dakwah mereka, kesabaran mereka dalam berdakwah kepada kaumnya dan akhirnya adalah kesuksesan dunia dan akhirat. “Maka barang siapa yang ingin sukses dunia akhirat, pelajarilah kisah para nabi dan rasul,” paparnya.

Ketiga, Allah ingin memberi hidayah kepada manusia. Hidayah itu berupa keterangan yang jelas, kekuatan untuk melaksanakan dan keteguhan hati untuk meniti jalannya orang-orang yang telah Allah beri nikmat atas mereka. Maka sebenarnya, jika seseorang sudah sampai kepadanya berita tentang Islam, maka itulah hidayah Allah kepadanya.

Keempat, Allah ingin mengampuni manusia. Dalam sebuah hadits dikatakan, setiap anak keturunan Adam pernah berbuat salah, maka sebaik-baik orang yang salah adalah mereka yang bertaubat. Allah menegaskan di akhir ayat dengan keterangan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Selanjutnya, Imaam menjelaskan, manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan sangat lemah. Maka jika manusia ingin kuat, harus memiliki tiga hal; pertama ilmu, kedua berjamaah dan ketiga berdoa meminta pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala (L/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)