Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur mengatakan, hadirnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Amanah Syariah dapat menyelamatkan masyarakat dari perilaku riba, rentenir dan bunga bank.
“Masyarakat sangat memerlukan kesejahteraan hidup, maka perlu kita selamatkan dari tindakan-tindakan rentenir di lingkungan sekitar warga,” kata Yakhsyallah dalam sambutan pada Rapat Anggota Tahunan ke 1 tahun buku 2019 KSPPS BMT Amanah Syariah, di Gedung H Muhyiddin Hamidy, Ponpes Al-Fatah, Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Sabtu (4/7).
Menurutnya, masyarakat sejahtera itu selamat dari tindakan rentenir atau dalam bahasa syariat riba, dalam bahasa masyarakat itu bunga.
Yakhsyallah menjelaskan, tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk kebaikan seluruh umat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Baik dalam memberikan mereka makanan agar tidak lapar, dan memberikan rasa keamanan agar mereka tidak rasa ketakutan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Di zaman Pak Soeharto terpenuhi keperluan pokok manusia yaitu pangan, sandang dan papan, sedangkan sebelumnya di zaman Pak Soekarno banyak melaksanakan pemulihan keamanan,” ujarnya.
Menurutnya, asal orang terpenuhi keperluan dasar yaitu pangan dan sandang dia merasa cukup dan aman, itulah sejahtera, dan masyarakat sejahtera itu lepas dari rentenir.
BMT Amanah Syariah didirikan dengan tujuan menyelamatkan bukan hanya umat Islam tetapi manusia dari perilaku riba dari rentenir dari bunga.
“Kita berkomitmen, memang ini tidak ringan. Ini adalah perjalanan awal untuk mencapai keberhasilan dan berjalan tiga tahun, Alhamduliah. Dan untuk menjaga keberhasilan BMT agar tetap stabil perlu mensejahterakan anggota dan menjaga uang umat yang dititipkan,” pesan Yakhsyallah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Ia mengharapkan hadirnya BMT dapat menyelamatkan manusia dari perilaku riba, dan secara khusus ia juga menyebut menolong pedagang kaki lima yang berusaha meminjam untuk membantu usahanya. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon