Cileungsi/Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Syaikh Yakhsyallah Mansur mengingatkan, kaum muslimin agar menghayati substansi puasa Ramadhan agar tidak menjadi orang yang hanya pendapat lapar dan dahaga saja ketika berpuasa.
Seperti halnya shalat, dalam Al-Quran dikatakan celaka apabila hanya melaksanakan ritual shalat saja tanpa memahami substansinya. Demikian pula dengan puasa, jangan sampai kita menjadi orang yang rugi karena puasa tetapi tidak menghayati substansinya.
“ Dalam puasa, substansi dari ibadah itu adalah empati, kejujuran, kesabaran, kedisipinan, bersungguh-sungguh dalam bekerja dan segenap hikmah lainnya,” kata Imaam saat tausiyah di Auditorium Muhyiddin Hamidy, Cileungsi, Bogor, Kamis (14/4).
“Pada umumnya, dalam melaksanakan ibadah, manusia mengalami kesusahan dan kesulitan. Untuk menghilangkan hal itu, maka ia harus minta pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tegasnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Imaam juga menjelaskan, secara umum, ibadah itu terdiri atas dua unsur, pertama, Taswiri (simbolik), kedua, maknawi (substansi atau hakiki).
Maka, dalam ibadah puasa, tidak hanya menahan untuk tidak makan, minum saja, tetapi juga harus menghayati dan menerapkan sikap-sikap yang terkandung dalam ibadah puasa itu.
“Begitulah ibadah puasa ini, harus mampu membawa seseorang kepada perilaku dan sikap-sikap mulia, bukan sekadar menahan lapar dan haus saja,” jelasnya
Acara silaturahim di Maktab aam merupakan acara rutin setiap bulan, diikuti oleh para staf maktab dan keluarganya, termasuk wartawan MINA.(L/R4/P2)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA)