Bogor, 28 Syawwal 1437/2 Agustus 2016 (MINA) – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, hakikat kekuasaan dalam Islam adalah amanah yang harus di jalankan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
“Allah akan memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Ia kehendaki dan akan mencabutnya apabila Ia berkehendak. Oleh karenanya, bagi umat Islam, kekuasaan itu bukan diperebutkan, tapi hal itu amanah yang harus ditunaikan,” katanya pada pembukaan musyawarah kerja dewan Imaamah Jamaah Muslimin (HIzbullah), Bogor, Selasa.
Imaam juga mengingatkan agar umat Islam tidak terjebak kepada perebutan kekuasaan karena hal itu akan melalaikan mereka dari hakikat bahwa kekuasaan itu merupakan amanah.
Lebih lanjut, Yakhsyallah menjelaskan, ajaran Islam sesungguhnya adalah non politik, maksudnya adalah hanya semata-mata berharap ridha Allah dalam segala aktifitas.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Maksud Islam non politik adalah semata-mata mencari ridha Allah, tidak ingin mendapat simpati, penghargaan dan penghormatan manusia, ” jelasnya.
Jamaah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan kaum Muslimin yang ditegakkan atas prinsip-prinsip menjalankan syariah. Mereka bukan organisasi ataupun partai, tetapi merupakan sebuah jamaah yang semata-mata menjalankan perintah Allah dengan mengangkat seorang pemimpin (khalifah). (R03/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan