Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur bersama Ikatan Alumni Keluarga Mahasiswa Sudan mengadakan Tele Ta’lim dengan mahasiswa-mahasiswa di Khartoum melalui streaming Al-Jamaah Tv, Sabtu (18/4).
Yakhsyallah menyampaikan dalam surah Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
“Kami yakin para Ikhwan sering mendengar bahkan ribuan kali tentang ayat tersebut, membahas tentang perintah orang muslim untuk shaum,” kata Yakhsyallah dalam streaming Al-Jamaah Tv.
Ia menjelaskan apa bedanya syariat puasa dengan syariat yang lain? Syariat yang lain sering disampaikan berkali-kali oleh Allah dalam Al-Quran, kemudian dalam beberapa surah dan ayat.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
Namun, katanya, kalau perintah shaum atau puasa hanya sekali saja, ada di satu surah. Yang lain tidak ada, syariah shaum disampaikan dalam surah Al Baqaarah ayat 183.
“Walaupun kita sering mendengar beberapa kali tetapi kita tidak boleh merasakan bosen, sifat itu harus disingkirkan jauh-jauh. Sebab, Al-Quran ini ibarat sumur yang tidak terduga dalamnya, lautan yang tidak bertepi,” kata Yakhsyallah.
Dalam mukadimah Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an Sayyid Qutub, Yakhsyallah mengatakan”setiap saya membaca satu surah, maka saya mendapatkan satu mutiara, saya baca ayat itu lagi, saya dapat mutiara lagi, begitu seterusnya.”
“Maka, kalau ada orang yang sampai bosen mendengar atau membaca ayat diulang-ulang itu tanda orang tersebut tidak mengetahui isi Quran,” tegasnya.
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel
Bahkan, menurutnya, orang tersebut sudah terkena pemikiran orientalis yang menurunkan nila-nilai Al-Quran, mereka menganggap isi Quran tidak ilmiyah karena banyak ayat yang diulang-ulang.
Dalam tele ta’lim ini, Sidik Mustaqim mahasiswa di Sudan yang juga Koresonden MINA, mengatakan, saat ini Pemerintah Sudan memberlakukan Lockdown.
“Jadi dalam ta’lim ini kami tidak semua dapat kumpul dalam satu ruangan, kami dibagi di tiga tempat masing-masing di ruang sekretariat, asrama muslimin, dan asrama muslimat. Saat ini ada sekitar 45 mahasiswa Indonesia yang belajar di Khartoum, Sudan,” ujarnya.
(L/R3/P1)
Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada
Mi’raj News Agency (MINA)