Christchurch, MINA – Imaam Masjid Lindwood, Selandia Baru, Abdul Lateef berharap hadirnya bulan Ramadhan kali ini dapat menjadi obat bagi para korban dan keluarga yang terkena teror pembunuhan pada Maret 2019 lalu.
“Saat ini, masjid kita sedang mempercantik bangunan masjid pasca teror. Karpet dan ubin baru telah dipasang, dan dindingnya kembali dicat. Masjid Linwood, Christchurch sedang bersiap-siap untuk menyambut bulan Ramadhan yang paling berkesan”, kata Imam Abdul Lateef kepada wartawan, Sabtu (4/5).
Media Selandia Baru, Stuff elaporkan, beberapa orang masih mengalami trauma setelah serangan teror. Akan tetapi, Lateef mengatakan lebih banyak orang yang pergi ke masjid untuk menghadiri shalat Jumat daripada sebelum serangan.
“Luka itu sangat, sangat dalam, tetapi kita tidak bisa membiarkan kejahatan menghalangi orang berbuat kebaikan. Kita semua bersatu melawan teror,” tambah Lateef.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Pemerintah Selandia Baru menempatkan dua petugas polisi bersenjata yang ditempatkan di pintu masuk masjid sejak serangan 15 Maret dan akan tetap selama bulan Ramadhan.
Pengawas telah memasang kamera keamanan di sekitar masjid dan berencana untuk mempekerjakan staf keamanan tambahan untuk periode tersebut.
Masjid Lindwood berusaha memberikan ketenangan kepada komunitas Muslim dan juga para tamu untuk mengunjungi masjid ini, terutama selama Ramadhan.
Seperti pada Ramadhan sebelumnya, kegiatan selama Ramadhan di masjid itu meliputi berbuka puasa bersama, sholat tarawih dan i’tikaf pada akhir Ramadhan. (T/P2/RS3)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)