Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Islam tidak memerintahkan untuk membentuk sebuah negara. Demikian ditegaskan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid An-Nubuwwah, Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (22/9).
Menurutnya, apa yang diajarkan oleh Rasulullah adalah membentuk masyarakat Islam sesuai dengan apa yang diamalkan Rasul dan sahabat.
“Dan inilah yang diyakini oleh anak-anak kami di Pesantren ini,” kata Yakhsyallah yang juga Pembina Utama Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun ini.
Itulah kenapa, kata Yakhsyallah. Muhammad itu disebutkan sebagai Muhammad Rasulullah, bukan Muhammad pemimpin sebuah daulah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Karenanya, menurut Yakhsyallah, kita umat Islam Indonesia tidak perlu merubah tatanan negara Indoneisa yang telah disepakati berdasarkan Pancasila ini.
“Indonesia bukan negara Islam, Rasulullah sendiri bukan kepala negara. Begitu menurut Islam, maka tidak perlu merubah tatanan negara Indonesia yang berdasar Pancasila ini,” tegasnya.
Selain itu, untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik atas dasar persaudaraan, diperlukan kesamaan.
“Maka kita lihat persamaan jangan perbedaan. Jangan sampai persaudaraan kita rusak apalagi karena perbedaan politik, mazhab, dan suku,” ujarnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Soal pilihan politik, apapun pilihan kita setelah di masjid kita sama-sama makhluk Allah, dan sama-sama beragama Islam.
“Jangan karena beda partai, kemudian ketika shalat tidak mau diimami oleh yang partainya berbeda,” katanya.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) adalah wadah kesatuan ummat Islam yang disyariatkan Allah untuk bermasyarakat yang berlandaskan wahyu, beribadah kepada Allah menurut contoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Karenanya, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bukan suatu organisasi buatan atau karya akal pikiran manusia, bukan perserikatan, bukan sekte, bukan hizbiyah, bukan partai dan sebutan-sebutan lain yang dibuat oleh manusia. Tetapi Jama’ah Muslimin itu adalah syariat Allah, yang diwujudkan pelaksanaannya oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersama para shahabat dan kaum Muslimin dahulu. (L/B01/P2).
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA).