Imaam Yakhsyallah: Al-Aqsa akan Kembali Jika Umat Islam Membaca Al Quran dengan Benar

Imaam Yakhsyallah Mansur. (Foto: Tangkapan Layar/minanews.net)

Bogor, MINA – Pembina Aqsa Working Group mengatakan, Masjid Al-Aqsa dan Palestina akan kembali jika umat Islam membaca dengan sebenar-benarnya bacaan.

Hal itu ia sampaikan dalam webinar yang digelar AWG, dengan tema ‘Peran Al-Qur’an dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina’, Selasa malam (17/1).

“Para ulama meyebutkan ada lima syarat seseorang disebut membaca Al-Quran dengan benar, pertama membaca dengan tadabur, kedua membaca dengan tidak menyeleweng dari aturan-aturan yang disebutkan dalam Al Quran, yaitu tartil mengikuti ilmu tajwid, membaca dengan menghasilkan atau berdampak bagi yang membaca, keempat membaca dengan khusyu dan khudu (tunduk dengan apa yang dibacanya), terakhir membaca dengan mengikuti apa yang dibaca (menghalalkan apa yang dihalalkan Al Quran, mengaharamkan apa yang diharamkan Al Quran dan tidak merubah-rubah Quran dari tempatnya),” jelasnya,

“Apabila ini dapat kita laksanakan, Masjid Al-Aqsa dan Palestina pasti kembali kepemiliknya,” kata Imaam Yakhsyallah.

Ia juga mengatakan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan rela sampai Nabi Muhammad dan umatnya mengikuti millah mereka.

“Salah satu wujud ketidaksenangan orang Yahudi kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya adalah dengan mendirikan negara Zionis di tengah-tengah mereka, ditengan-tengah negeri Muslim. Dengan negara Zionis ini orang-orang akan mengikuti mereka,” ujarnya.

“Karena dalam ilmu geopolitik Palestina adalah jantung dunia, maka apabila menguasainya maka mengikutilah seluruh umat manusia khusunya umat Islam. Ini yang harus kita pahami benar-benar,” tambahnya.

Namun ia menegaskan, orang Yaudi tidak akan berhasil memengaruhi selagi umat Islam membaca kitab dengan sebenar-benarnya bacaan.

Webinar ini juga mengahadirkan beberapa pembicara lainya; Direktur Darul Qur’an Karim wa Sunnah, Gaza-Palestina Syaikh Dr. Abdurahman Jamal, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM) Ustadz Dudin Shobaruddin, MA, dan Dosen Uneversiti Sains Islam Malaysia (USIM) Dr. Ahmad Abdul Malik. (L/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)