Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah: Bantu Palestina Merdeka Tuntutan Agama dan Negara

Rudi Hendrik - Jumat, 8 Desember 2017 - 14:02 WIB

Jumat, 8 Desember 2017 - 14:02 WIB

113 Views

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Photo By : Hadis/MINA
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (Foto: Hadis/MINA)
Imaamul Muslimin, KH. Yakhsyallah mansur, MA saat menyampaikan tausiyahnya pada Tabligh Akbar Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, di Masjid At-Taqwa Kompleks Ma'had Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung, Ahad, (29/3).Photo : Hadis/MINA.

Imaamul Muslimin Yakhsyallah mansur (Foto: Hadis/MINA).

 

Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menyatakan bahwa membantu bangsa Palestina untuk merdeka adalah tuntutan dari agama Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pandangan itu ia sampaikan dalam khotbah Jumat hari ini (8/12) di Masjid At-Taqwa di kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Provinsi Jawa Barat.

“Sejarawan mengatakan bahwa orang Yahudi bukan penduduk asli (di Palestina), tetapi penduduk asli adalah bangsa Kan’an. Yahudi datang sebagai penjajah,” katanya di depan  ratusan jamaah Shalat Jumat.

Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Tinggi Abu Capai 300 Meter

Menurut Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tersebut, status Palestina yang masih terjajah oleh bangsa Yahudi hingga saat ini harus dibantu oleh bangsa Indonesia untuk merdeka.

“Sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, bahwasanya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kedamaian manusia, bertanggung jawab terhadap kemerdekaan bangsa yang dijajah,” katanya.

Dalam khotbahnya, ia mengisahkan sejarah dan status Masjid Al-Aqsha yang berdasarkan keterangan ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, situs itu adalah milik umat Islam.

“Oleh karena itu, benar apa bila umat Islam dunia bereaksi atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” tambahnya.

Baca Juga: Erick Tohir Ancam Sanksi Berat Pengatur Skor di PON Aceh-Sumut

Pada Rabu (6/12) lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengakuan terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, suatu langkah yang melanggar resolusi PBB dan hukum internasional karena status kota tua itu adalah diduduki. (L/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Libur Panjang, Jalur Puncak Macet Parah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Internasional
Palestina
Palestina