Talang Duku, Jambi, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur memberikan motivasi kepada para penghafal Al-Quran, agar dapat membaca kitabullah yang diturunkan lafal dan maknanya kepada Nabi Muhammad SAW itu dengan lancar pada semua surah.
Hal tersebut dikatakan Imaam Yakhsyallah kepada para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Al-Quran Al-Fatah Talang Duku, Jambi, Selasa (4/8).
Yakhsyallah menjelaskan, syarat agar dapat lancar dalam membaca Al-Quran yakni para santri harus dapat membaca Al-Quran dengan berpedoman kepada ilmu tadjwid.
Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran dengan benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam.
Baca Juga: BKSAP DPR RI Tolak Relokasi Warga Gaza ke Indonesia: Hanya Perkuat Pendudukan Israel
Selain itu, para santri penghafal Al-Quran diminta harus mengerti bacaan ghorib (asing), contohnya seperti dalam surah Al-Kafirun ayat terakhir, ada dua versi bacaan.
Menurut Imaam Yakhsyallah, menjadi penghafal Al-Quran adalah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim. Maka dengan kita bisa menjaga dan menghafal Al-Quran maka akan terjaga oleh Allah.
Sementara itu, Mudir Ponpes Tahfidz Al-Fatah Talang Duku, Mahfudz Nuzuli mengatakan, pihaknya akan terus bersungguh-sungguh dalam mendorong santrinya untuk menghafal Al-Quran.
“Dengan kita menjaga Al-Quran. Maka Allah akan memberikan mahkota kepada orang tua di surga bagi penghafal Al-Quran,” katanya.
Baca Juga: Relawan UAR Semarang Evakuasi Warga Terdampak Banjir Bandang di Grobogan
Pondok Pesantren Tahfidzul Al-Quran Al-Fatah Talang Duku Jambi, berdiri pada 2018. Atas amanat Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur untuk membuka pesantren khusus bagi santri putri yang sudah berjalan tahun ketiga dengan santri berjumlah 19 orang.
Ponpes Tahfidz ini merupakan cabang dari Pondok Pesantren Hafidz Al-Fatah Sarolangun, Jambi, yang berdiri pada 1998 diasuh oleh KH. Saleh Hafidz.(L/R8/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hikmahanto Juwana: Pemerintah Harus Tolak Rencana Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia