Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah: Cendekiawan Bertanggung jawab Membangun Peradaban

Widi Kusnadi - Sabtu, 18 Juni 2022 - 10:41 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 - 10:41 WIB

5 Views

Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, para cendekiawan memiliki tanggungjawab besar dalam membangun peradaban masyarakat menuju kepada masyarakat yang adil dan Makmur, diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Dalam Al-Quran, Allah menerangkan dalam beberapa ayat, tentang peran ulul albab (cendekiawan) dalam membangun peradaban umat,” paparnya dalam acara Silaturahim Cendikiawan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang digelar secara hybrid, Sabtu (18/6).

Adapun karakteristik ulul albab, sebagaimana dikutip dari beberapa ayat Al-Quran adalah; bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, rajin bangun shalat malam, tidak takut kecuali kepada Allah, kritis dan cerdas dalam menerima informasi, mengembangkan ilmunya untuk memperbaiki masyarakat dan mampu memisahkan yang baik dan yang buruk, dan mempertahankan kebaikan tersebut walaupun harus bertentangan dengan mayoritas manusia.

Sementara itu, tugas ulul albab, sebagaimana disebutkan dalam surah Ar-Ra’d ayat 19-21 ada dua, yakni memenuhi janji dan menyambung apa yang duperintahkan Allah Ta’ala.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Janji yang disebut sebagai “mitsaq”  oleh Dr. Muhammad Mahmud Hijazi didefinisikan dengan apa yang mengikat diri mereka dalam hubungan antara mereka dengan Tuhan mereka, antara diri mereka dengan diri mereka, antara mereka dengan manusia yang lain.

Sedangkan, menyambung apa yang diperintahkan Allah adalah menyambung hubungan antara sesama manusia, termasuk di dalamnya menggabungkan iman, dan amal cinta kepada Allah, serta menghubungkan kelompok-kelompok yang bertentangan sehingga tumbuh Ukhuwwah Islamiyah di antara manusia.

“Di sinilah seorang cendekiawan berperan sebagai integrator, katalis, dan muwwahid yang menghidupkan semangat persatuan di tengah masyarakat yang terpecah,” demikian Imaam. (A/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat