Tasikmalaya, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan di hadapan para santri ponpes Al-Jamaah Tasikmalaya, hafidz Quran adalah mereka yang menjaga dan mengamalkan Al-Quran, bukan sekadar menghafalkannya.
“Menghafalkan adalah modal untuk mengamalkan Al-Quran, tetapi yang terpenting adalah mengamalkan dan menjaganya, meskipun belum hafal seluruhnya,” kata Imaam Yakhsyallah pada kuliah subuh di Masjid Ayaatul Muthmainnah, Pondok Pesantren Al-Jamaah, Tasikmalaya, Ahad (19/9).
Imaam Yakhsyallah yang juga menjadi penasihat dari ponpes Al-Jamaah juga menyampaikan, faktor makanan menjadi hal yang penting dalam proses pengamalan Al-Quran. Makanan yang haram akan menghambat seseorang dalam menghafal dan mengamalkan Al-Quran.
“Makanan yang halal memudahkan seseorang menghafal dan mengamalkan Al-Quran, sebaliknya, makan haram akan menghambat seseorang menghafal dan mengamalkannya,” tegasnya, seraya memberi contoh-contoh makanan yang haram dan halal.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Ponpes Al-Jamaah yang dikelilingi area persawahan merupakan tempat yang bagus untuk belajar. Selain sebagai tempat menanam dan menghasilkan halal, para petani juga perlu dibekali dengan pengetahuan agar jangan terjebak pada cara-cara mendapatkan dan menghasilkan sesuatu yang haram.
“Oleh karenanya, para petani dan warga di sekitar ponpes berperan penting untuk kemajuan ponpes, terutama dalam mensuplai makanan yang halal bagi para santri,” ujarnya.
Kehadiran Imaam Yakhsyallah Mansur ke Tasikmalaya dalam rangka menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama muslimat Ponpes Al-Jamaah Tasikmalaya, Jabar. (L/P2/RS2)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris