Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah: Hiasi Shaum dengan Lima Hal Ini Supaya Iman Meningkat

Habib Hizbullah - Selasa, 27 April 2021 - 02:22 WIB

Selasa, 27 April 2021 - 02:22 WIB

6 Views

Pengaleman, Kab. Pringsewu, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat mengisi tausiyah di Masjid Taqwa, Pengaleman, Kresnomulyo, Pringsewu, Senin (26/4) mengajak kaum muslimin untuk menghiasi shaum (puasa) dengan lima hal, supaya iman bertambah.

Pertama, hiasi puasa Ramadhan dengan banyak membaca Al-Quran, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala, “Syahruromadhonaladzi Unzila fiihil Qur’an” dan seterusnya.

Kedua, “Waidza Sa’alaka ‘Ibaadi Anni fainni Qarib”, Selama puasa kita disunnahkan memperbanyak doa.

“Ini diselipkan di antara syariat puasa menurut para ulama, selama Romadhon ini kita diperintahkan untuk memperbanyak berdoa,” kata Imaam.

Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil

Ketiga, “Walaa Tubasyiru hunna Waantum ‘Aakifuuna fil Masaajid”, yaitu mari berlomba-lomba melaksanakan i’tikaf, bahkan kalau perlu dibuat kalimat yang mengajak kaum muslimin untuk melaksanakan i’tikat.

“Namun i’tikat ini hukumnya sunnah, kalau wajib masjid-masjid pasti tidak muat, maka maksimalkan supaya bisa melaksanakan i’tikaf,” ujarnya.

Keempat, Tathowwu, artinya meningkatkan amal-amal baik termasuk shodaqah dan semua amal-amal baik yang disyariatkan Islam.

“Silaturahim dipererat, kepada orangtua tambah berbakti, kepada istri tambah sayang, anak tambah berbakti, makin semangat belajar, pokoknya yang baik-baik,” jelas Imaam.

Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak

“Maka banyak pondok-pondok pesantren kalua di Bulan Ramadhan itu tidak libur karena memang kesempatan baik untuk belajar,” lanjutnya.

Kelima, Qiyamul lail, baik yang sore maupun malam. Menurut riwayat yang jelas, rakaatnya itu dilakukan empat, empat, tiga, tetapi dua-dua juga diperbolehkan.

“Jadi Aisyah. ditanya, Rasul kalau sholat malam berapa rakaat, beliau menjawab sebelas, kemudian bagaimana caranya, dijawab empat, empat, tiga. Dua, dua juga boleh, hanya para ulama pendahulu sudah istinbat kalau Ramadhan empat, empat, tiga, sedangkan kaau di luar Ramadhan boleh dua, dua,” tutur Imaam. (L/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Wahdah Tebar Paket Sembako

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia