Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menghimbu agar ummat agar mewaspadai bahaya ajaran komunisme yang pernah dipropagandakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Umat Islam harus mewaspadai bahaya komunis saat ini rasanya ingin bangkit. Maka kita perlu mengajarkan sejarah kekejaman ajaran kesesatan komunis kepada generasi muda,” kata Yakhsyallah dalam diskusi panel tema ‘Mewaspadai Bahaya Komunis’ di Gedung Muhyiddin Hamidy, Cileungsi, Bogor, Ahad (25/7)
Jadi, kata Yakhsyallah, paham komunis itu tidak bertuhan, bahkan ideologi mereka yang anti-Tuhan dan memusuhi agama, Komunis selalu menjadikan Tuhan dan agama sebagai bahan ejekan dan hujatan, dan paham seperti itu sudah muncul sejak dari zaman dahulu (Rasulullah).
Ia menjelaskan, aliran Dahriyyah pada zaman Rasul itu sama dengan ideologi komunis saat ini. Ideologi komunis yang diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia 7 November 1917, mempunyai pokok-pokok ajaran sebagai berikut, Tuhan tidak ada, dan hidup adalah materi (materialistis), tidak mengakui adanya akhirat, tidak mengakui adanya surga dan neraka, menentang semua agama, menghapus milik perseorangan dan menggantikannya dengan milik bersama.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Komunis berpahaman bahwa Agama adalah candu (opium) masyarakat. Menghujat agama adalah syarat utama dari semua hujatan, ucapan ini diikuti tokoh PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit, “Agama adalah candu. Revolusi mental tidak akan berhasil bila rakyat tidak dijauhkan dari agama,” kata Yakhsyallah.
“Paham komunis menyerangan pesantren hingga didalam yel yel -nya yang digunakan PKI Madiun 1948 untuk melecehkan umat Islam adalah “Pondok bobrok, langgar bubar, santri,” ujarnya.
“Kita tidak boleh berhenti, kita harus menyadarkan umat Islam, mereka berani menghujat Sang Pencipta,” tambahnya. (L/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka