Bandar Lampung, MINA – Negara Indonesia dibangun atas dasar musyawarah mufakat. Demikian disampaikan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur pada Kuliah Umum Sekolah Tinggi Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STSQABM), Selasa, (18/9).
“Indonesia menjadikan musyawarah mufakat sebagai dasar negara,” katanya pada acara yang digelar di Gedung Pusiban Komplek Kantor Gubernur Lampung.
Itulah sebabnya, kata Yakhsyallah, lembaga tertingginya dinamakan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Karenanya, menurut Yakhsyallah, musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa, Tim Medis MER-C Berangkat ke Afghanistan
Selain itu, Yakhsyallah juga menyebut bahwa Rasulullah adalah orang yang paling sering bermusyawarah.
“Burhan Al-Islam Az-Zarnuji (w. 593 H) dalam Ta’limul Muta’allim fi Thariq At-Ta’allum, menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu A’laihi Wa Sallam adalah orang yang paling sering bermusyawarah, padahal tidak ada orang yang melebihi kecerdasan beliau,” katanya.
Bahkan, lanjut Yakhsyallah, Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat dan meminta pendapat mereka dalam segala urusan, hingga dalam urusan keperluan rumah tangga.
Karenanya sangat penting musyawarah sehingga Ali bin Abi Thalib berkata, Seseorang tidak akan celaka karena bermusyawarah.
Baca Juga: BEM KM UGM Kritik Program MBG, Desak Evaluasi Total
Yakhsyallah memberikan kuliah pembuka pada Kuliah Umum yang diadakan oleh STSQABM dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani dengan tema “Musyawarah Mufakat Solusi Terbaik Sistem Pemilihan Pemimpin di NKRI”.(L/hbb/B01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Apresiasi Pidato Presiden di PBB, Serukan Pengiriman Pasukan Lindungi Gaza