Bogor, MINA – Serangan Iran ke Israel dalam Krisis Timur Tengah menunjukkan upaya membangun keberimbangan di kawasan yang penuh gejolak,” demikian disampaikan Imaam Yakhsyallah Mansur dalam Mudzakarah bertajuk “Israel vs Iran: Ketika Serangan Membentuk Keberimbangan Regional” yang digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (21/6).
Imaam Yakhsyallah mengambil ayat Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 251 yang menyatakan hikmah dari adanya perselisihan dan konflik di antara manusia. Dengan adanya kelompok yang menahan kedzaliman kelompok lain, keseimbangan dunia tetap terjaga. Dengan sunnah-Nya berupa keberimbangan tersebut.
Imaam Yakhsyallah berpendapat, ayat di atas relevan dengan situasi saat ini, yaitu perseteruan antara Israel dan Iran, dua kekuatan besar di kawasan Timur Tengah. Meskipun konflik tampak destruktif, kehadiran kekuatan Iran telah menunjukkan bahwa mereka bisa membalas serangan Israel dengan sepadan.
Serangan balasan Iran terhadap Israel sejatinya adalah alat untuk membatasi kedzaliman yang lebih besar negara Zionis itu atas aksi genosida di Gaza, sekaligus memberikan harapan bagi balasan atas kedzaliman itu tetap ada.
Baca Juga: PHK di Depok Meningkat, Disnaker Tawarkan Peluang Magang ke Luar Negeri
Diskusi menghadirkan narasumber terkemuka, selain Imaamul Muslimin Syeikh Yakhsyallah Mansur, juga menghadirkan Pakar Hukum Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M., Ph.D.; Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Dr. Aat Surya Safaat; dan Wartawan Senior Kantor Berita Antara Asep Fathurahman.
Dalam paparannya, Fajri Matahati Muhammadin menjelaskan bahwa konflik ini bermula dari tuduhan Israel terhadap Iran terkait pelanggaran kesepakatan internasional mengenai program pengayaan uranium. Israel menganggap aktivitas tersebut sebagai ancaman serius, yang kemudian memicu serangan militer ke instalasi nuklir Iran.
Mudzakarah ini dihadiri peserta dari berbagai kalangan, termasuk aktifis, akademisi, dan jurnalis. Diskusi diharapkan mampu memberikan wawasan mendalam tentang dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah, serta membangun kesadaran akan peran strategis umat Islam dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Analisis Pakar Hukum Internasional: Stop Wacana Solusi Dua Negara