Imaam Yakhsyallah: Jamaah Adalah Syariat, Wajib untuk Menetapinya

Foto: Gunawan/MINA)

Mingkung Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, umat Islam harus hidup secara berjamaah dan tidak boleh berpecah-belah. dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal itu dikatakan kepada Jamaah Muslimin (Hizbullah) Desa Mingkung Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi pada Selasa (4/8).

Ia menerangkan, berjamaah itu ada perintah dan dalilnya, sebagaimana terdapat dalam Al-Quran dan hadits.

Dalam surah Ali Imran ayat 103 jelas bahwasanya umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah (Islam) seraya berjamaah dan jangan kamu berfirqoh-firqoh (berpecah-belah).

Dan dalam hadis juga jelas perintah untuk menetapi Al-Jamaah, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imaam Ahmad bahwasanya berjamaah itu rahmat dan berfirqoh-firqoh, bergolong-golong itu azab.

Dalam hadis lain menjelaskan yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari bahwasanya tetaplah kamu dalam jamaah Muslimin dan Imaam mereka.

“Salah satu perintah Allah untuk berjamaah adalah perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dalil di atas jelas bagi umat Muslim untuk menetapi Jamaah,” terang Imaam Yakhsyallah.

Jamaah itu syariat dari Allah, sesuatu yang ada perintahnya di dalam Al-Quran dan Hadits, serta terdapat larangan dan ancaman jika meninggalkannya, maka hukumnya wajib lakukan.

Al-Jamaah adalah syariat agama, agama perintah dari Allah yang wajib kita lakukan atau menunaikannya. Kalau perintah agama dilaksanakan mendapatkan pahala dan kalau ditinggalkan mendapatkan dosa.

Rasulullah mengatakan, Al- Jamaah adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah Sallahu Alahi Wassalam dan sahabatnya. (L/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.