Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Jelaskan Keutamaan Hari Raya Idul Adha

Rendi Setiawan - Rabu, 28 Juni 2023 - 11:21 WIB

Rabu, 28 Juni 2023 - 11:21 WIB

5 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin, KH. Yakhsyallah Mansur mengungkapkan, Idul Adha merupakan salah satu waktu yang istimewa di dalam Islam.

Hal itu disampaikan Imaam Yakhsya dalam Khutbah Idul Adha 1444 H yang diikuti ribuan jamaah di Lapangan Gaza, Al-Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, Rabu (28/6).

“Idul Adha merupakan salah satu waktu yang utama dan istimewa di dalam Islam. Sayangnya, syiar Idul Adha tidak seperti Idul Fitri,” katanya.

Keutamaan Idul Adha, kata Imaam Yakhsya, termaktub di dalam Al-Qur’an Surah Al-Fajr berbunyi “wal fajri walayaalin ashr” yang artinya demi waktu fajar dan malam yang sepuluh.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Mayoritas Turun Hujan Senin Ini

“Al Hafiz Imam Ibnu Katsir menafsirkan, yang dimaksud dengan malam-malam sepuluh adalah sepuluh hari awal di bulan Zulhijjah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya, tidak ada hari-hari di mana amal saleh yang dikerjakan di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (Zulhijjah),” urainya.

“Para sahabat bertanya: termasuk pula jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: tidak, kecuali seorang yang keluar untuk melaksanakan jihad dengan dirinya dan hartanya dan dia tidak kembali darinya sedikit pun,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, Al Hafiz Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan, yang jelas bahwa sebab keistimewaan sepuluh hari di awal bulan Zulhijjah adalah karena pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah seperti haji, salat, puasa, sedekah, dan sebagainya.

Menurut Imaam Yakhsya, ada enam faktor Idul Adha lebih utama daripada Idul Fitri. Pertama, waktu yang istimewa seperti yang sudah dijelaskan. Kedua, adanya waktu Arafah pada 9 Zulhijjah.

Baca Juga: Pesantren Al-Fatah Lampung Selenggarakan Pekan Daurah Bahasa dan Al-Quds

“Ketiga, adanya hari penyembelihan dan Hari Tasyrik. Keempat, membaca takbir lebih lama. Kelima, lebih terasa rahmatan lil alamin-nya. Dan, keenam, bulan Zulhijjah adalah bulan terakhir daripada tahun Hijriyah,” katanya.(L/R2/P)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Duta Al-Quds: Damai di Palestina Damai di Dunia

Rekomendasi untuk Anda