Bandar Lampung, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur kunjungi kebun sorghum yang lokasinya tepat berada di belakang Hotel Novotel, Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung.
Pada kunjungannya, Senin (11/1), Imaam Yakhsyallah bersama staff Dewan Wakaf Wilayah Lampung memfokuskan pada proses dan teknik penanaman tanama sorghum tersebut.
Hal ini merupakan program Wakaf bersama Team Ribath Covid-19 (TRC-19) di bidang Ketahanan Pangan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) untuk mengantisipasi kemungkinan krisis pangan akibat pandemi virus Corona.
Pemilik kebun Sorghum, Maulana mengatakan, penanaman dan proses perawatan sorghum relatif lebih mudah dari pada padi.
“Sorghum ketahanannya lebih kuat, meski ditanam pada situasi kemarau ataupun tanah yang tidak begitu bagus, tanaman sorghum mampu tumbuh dengan baik,” katanya.
Maulana menjelaskan, selain perawatan dan penanaman yang tidak begitu sulit dibanding padi, sorghum juga memiliki tingkat gizi yang lebih tinggi daripada beras.
“Selain itu juga sorghum memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan beras,” ungkap Maulana.
“Ini di samping untuk makanan pokok, juga dibuat gandum untuk olahan pasca panen, sekarang bisa dibuat kue,” lanjutnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Sementara, Imaam menjelaskan, sorghum memiliki peluang untuk bisa menjadi bahan pokok karena kandungannya yang lebih baik dari beras.
“Namun, ini tentu perlu proses karena orang kalau belum makan nasi bilangnya belum makan, karena suatu kebiasaan bahwa nasi lah makanan pokoknya,” ujarnya.
Selain itu, Imaam menuturkan apabila sorghum dijadikan makanan pokok maka mau tidak mau hal tersebut akan mempengaruhi harga beras.
“Tapi ini hal yang wajar, masyarakat tentu butuh makanan yang baik, dan tentunya bukan berarti beras ini tidak baik hanya saja sorghum kandungan zatnya berada di atas beras,” jelas Imaam.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Pada kunjungan tersebut, Imaam berkesempatan untuk memetik dan membawa sample sorghum yang kebunnya kurang lebih seluas 2 hektare dan memang direncanakan akan panen pada Kamis pekan ini.
Sorghum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai.
Dari seluruh unsur tanaman sorghum tersebut bisa dimanfaatkan, mulai dari akar hingga daunnya, di antaranya bagian akar yang bisa menjadi bahan teh dan juga termasuk obat herbal. (L/R12/RI-1)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Mi’raj News Agency (MINA)