Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menyampaikan lima hal yang bisa dilakukan Muslimin untuk menghentikan kejahatan zionis terhadap Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
Pertama, jangan pernah melupakan peristiwa pembakaran Masjidil Aqsa 52 tahun yang lalu.
“Hendaknya kenangan ini terus diwariskan dari generasi ke generasi sampai Masjidil Aqsa bebas,” kata Imaam dalam AWG Special Forum dengan tema ”21 Agustus, Hari Pembakaran Masjidil Aqsha yang Tidak Boleh Dilupakan” secara virtual, Sabtu (21/8).
Kedua, mengungkap sejarah pembakaran Masjidil Aqsa.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurut Imaam, pembakaran Masjid Al-Aqsa 52 tahun yang itu memang telah dirancang dengan matang oleh Zionis.
“Hal itu bisa dilihat ketika masjid itu terbakar, mobil-mobil kebakaran tidak bisa masuk, air diblokir sehingga tidak bisa dipadamkan dengan cepat,” jelas Imaam.
Ketiga, jangan pernah berhenti membantu bangsa Palestina, khusunya para murabithun (penjaga Al-Aqsa).
Banyak cara untuk membantu bangsa Palestina, salah satunya dengan menginformasikan seluas-luasnya keseluruh dunia tentang kondisi sebenarnya mereka.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
“Agar mereka tetap semangat, gigih dan bersabar untuk melindungi Al-Aqsa,” ujarnya.
Keempat, menyadarkan seluruh umat Islam betapa pentingnya persatuan dan kehidupan berjamaah, karena dengan itu pertolongan Allah akan datang.
Hal itu, lanjut Imaam, juga dibuktikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi dengan menyatukan seluruh umat Islam, terutama Timur Tengah sebelum membebaskan Masjidil Aqsa.
Kelima, jangan pernah lelah dan berhenti berjuang, karena musuh-musuh Islam juga terus berusaha untuk bertahan di Palestina.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Tokoh Zionisme modern, Theodor Herzl pernah menyatakan, kalau bangsa Yahudi berhasil menguasai Al-Quds dan ia masih hidup serta punya kemampuan, maka ia akan hapuskan segala yang tidak ada hubungannya dengan Yahudi.
“Kita contoh semangatnya, tapi tidak boleh kesesatannya,” ujar Imaam. (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan