Al-Muhajirun, Lampung, MINA – Ada dua alasan kenapa orang musyrik tidak mau berjamaah.
Hal ini disampaikan Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur pada Taklim Gabungan Markaz II Al-Muhajirun, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Ahad, (29/12).
Menurut Yakhsyallah, di dalam QS. Asy-Syuro 13 dijelaskan, betapa beratnya bagi orang musyrik atas seruan itu (berjamaah jangan berpecah belah).
“Kenapa berat? Karena orang musyrik sudah biasa berpecah belah (tafsir), orang diajak ke luar dari kebiasaan itu tidak mau,” katanya.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Alasan kedua, karena orang musyrik Tuhannya banyak, maka diajak berjamaah kepada Islam yang Tuhannya satu akan berat.
Namun Allah menjelaskan selanjutnya dalam ayat tersebut, meski orang musyrik tidak mau, syariat jama’ah akan tetap terus ada.
“Dalam kalimat sesudahnya dijelaskan Allah akan memilih orang yang punya tauhid berjamaah adalah yang dikehendaki. Walaupun orang musrik tidak mau, jamaah akan tetap ada. Akan terus ada,” tegasnya.
Maka jangan khawatir, lanjut Yakhsyallah, jamaah akan terus ada dijaga oleh Allah. Oleh orang yang dipilih Allah dan orang yang berusaha untuk berjamaah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
Ayat selanjutnya, kenapa berpecah belah, bukan karena tidak tahu, atau belum dapat informasi.
“Tapi karena iri dengki. Yahudi iri koq nabinya dari keturunan Ismail. Nasrani iri koq nabinya Muhammad bukan Isa. Maka syarat utama untuk menerima jama’ah adalah hilangkan iri dengki,” tegasnya.(L/B01/RS1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?