Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Mansur : Dua Alasan Musyrikin Tidak Mau Berjama’ah

Nur Hadis - Ahad, 29 Desember 2019 - 11:14 WIB

Ahad, 29 Desember 2019 - 11:14 WIB

1 Views

Al-Muhajirun, Lampung, MINA – Ada dua alasan kenapa orang musyrik tidak mau berjamaah.

Hal ini disampaikan Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur pada Taklim Gabungan Markaz II Al-Muhajirun, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Ahad, (29/12).

Menurut Yakhsyallah, di dalam QS. Asy-Syuro 13 dijelaskan, betapa beratnya bagi orang musyrik atas seruan itu (berjamaah jangan berpecah belah).

“Kenapa berat? Karena orang musyrik sudah biasa berpecah belah (tafsir), orang diajak ke luar dari kebiasaan itu tidak mau,” katanya.

Baca Juga: Islam Mengatur Peperangan, Membangun Perdamaian

Alasan kedua, karena orang musyrik Tuhannya banyak, maka diajak berjamaah kepada Islam yang Tuhannya satu akan berat.

Namun Allah menjelaskan selanjutnya dalam ayat tersebut, meski orang musyrik tidak mau, syariat jama’ah akan tetap terus ada.

“Dalam kalimat sesudahnya dijelaskan Allah akan memilih orang yang punya tauhid berjamaah adalah yang dikehendaki. Walaupun orang musrik tidak mau, jamaah akan tetap ada. Akan terus ada,” tegasnya.

Maka jangan khawatir, lanjut Yakhsyallah, jamaah akan terus ada dijaga oleh Allah. Oleh orang yang dipilih Allah dan orang yang berusaha untuk berjamaah.

Baca Juga: Breaking News: Ledakan Dahsyat Guncang Tel Aviv

Ayat selanjutnya, kenapa berpecah belah, bukan karena tidak tahu, atau belum dapat informasi.

“Tapi karena iri dengki. Yahudi iri koq nabinya dari keturunan Ismail. Nasrani iri koq nabinya Muhammad bukan Isa. Maka syarat utama untuk menerima jama’ah adalah hilangkan iri dengki,” tegasnya.(L/B01/RS1).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Memahami Makna Hidup Berjama’ah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Tausiyah
Breaking News
Kolom