Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Mansur Ingatkan Pemuda Jaga Kesucian Diri

Ali Farkhan Tsani - Senin, 23 April 2018 - 07:38 WIB

Senin, 23 April 2018 - 07:38 WIB

49 Views

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (MINA)

imaam-300x200.png" alt="" width="300" height="200" /> Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. (MINA)

Cileungsi, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengingatkan para pemuda khususnya untuk menjaga kesucian diri dari perbuatan maksiat.

Allah mensyariatkan pernikahan sebagai suatu ibadah, maka jika telah mencapai kecukupan hendaklah menikah. “Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui,” ujar Imaam Yakhsyallah mengutip Surat An-Nuur ayat 32, pada Kajian Al-Quran Subuh di Masjid At-Takwa Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Senin (23/4/2018).

Namun menurutnya, sebagai seorang laki-laki yang akan menjadi kepala rumah tangga, hendaknya memiliki pekerjaan yang baik untuk menafkahi keluarganya.

“Janganlah menelantarkan kaum isteri,” ujarnya di hadapan ratusan jamaah shalat shubuh.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini

Namun, lanjutnya, jika pemuda belum mampu menikah, maka jagalah kesucian diri, antara lain dengan gemar melakukan puasa sunah serta mengagungkan kekuasan Allah.

“Jangan seperti kaum jahiliyah yang melegalkan kemaksiatan demi mendapatkan keuntungan duniawi,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, ajaran Islam bersifat preventif, maka untuk menjaga kesucian diri, kaum Muslim diwajibkan menutup aurat. Terutama bagi kaum Muslimat dengan mengenakan jilbab dan menutupkan kain kerundung ke dadanya.

“Ada istilah di barat sana, bahwa semakin tinggi pakaian seorang wanita (membuka aurat), maka semakin tinggi pula tingkat kemaksiatan dan perkosaan,” lanjutnya.

Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa

Kajian Tadarus dan Tafsir Al-Quran secara rutin diselenggarakan di masjid kompleks Pesantren Al-Fatah tiap usai shalat fardhu, terutama Shubuh dan Isya. (L/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum Bebaskan Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda