Way Kanan, Lampung, 13 Rabi’ul Awwal 1436/4 Januari 2015 (MINA) – Jama’ah Muslimin berada di tengah-tengah umat Islam, demikian disampaikan Imaamul Muslimin Syaikh Yakhsyallah Mansur di hadapan ratusan jama’ah Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Lampung di Masjid At-Taqwa, Kampung Pisang Baru, Kec. Way Tuba Kab. Way Kanan, Lampung, Ahad, (4/1).
“Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah persatuan umat Islam berada di tengah-tengah umat, bertanggung jawab terhadap semua urusan umat Islam, tidak terpisah dan tidak merasa paling benar, “kata Imaam Yakhsyallah.
Menurutnya, wadah persatuan umat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat hendaknya dapat merasakan apa yang dirasakan umat Islam.
Namun hendaknya umat Islam tidak merasa paling benar satu sama lain sehingga ukhuwah islamiyah bisa terjaga dengan baik.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
“Individu muslim tidak boleh merasa paling benar satu sama lain, sehingga tidak menimbulkan keretakan ukhuwah islamiyah, “ ujarnya.
Yakhsyallah berharap umat Islam bisa merasakan bagaimana persaudaraan yang pernah dijalin kaum muhajirin dan anshar pada masa awal perkembanga Islam di Madinah.
“Secara sosiologis, bangsa Arab merupakan bangsa yang paling sulit bersatu, namun ketika Islam datang, Rasulullah bisa menyatukan umat, diawali dengan bersatunya kaum auz dan khazraj, umat bisa hidup rukun di bawah kepemimpinan Rasulullah, “ katanya.
Untuk itu, ia berharap, di dalam wadah persatuan ini, Jama’ah Muslimin, umat bisa merasakan ukhuwah islamiyah yang kokoh sebagaimana dicontohkan Rasulullah dan para sahabat, imbuhnya.
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah persatuan umat sebagaimana yang pernah diamalkan Rasulullah dan para sahabat. Ketika Rasulullah wafat, dilanjutkan dengan khilafah ala’ minhjain nubuwwah. Inilah yang berusaha diamalkan kembali oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sejak 1953, setelah runtuhnya Turki Utsmani tahun 1924.
Imaam pertama Jama’ah Muslimin (Hizbullah) , yakni Wali Al-Fatah, dilanjutkan oleh Imaam Muhyiddin Hamidy, dan setelah wafatnya Imaam Hamidy pada 12 Desember 2014 lalu, diangkatlah Yakhsyallah Mansur sebagai Imaam ketiga. (L/K08/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an