Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Mansur: Makanan Berperan Dalam Kinerja Amal Sholeh dan Dikabulkannya Doa

Nur Hadis - Jumat, 16 Oktober 2020 - 14:12 WIB

Jumat, 16 Oktober 2020 - 14:12 WIB

11 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Jika kita memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita, akan semakin mudah untuk beramal ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur dalam sambutan pada acara Lomba Memasak Olahan Ubi yang diadakan di pelataran Masjid An-Nubuwwah, Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (16/10).

“Kalau kita amal sholeh malas, sholat malam malas, maka lihat makanannya,” tegasnya.

Imaam menyampaikan, dalam tafsir Ibnu Katsir, terdapat penjelasan yang panjang tentang perintah Allah kepada umat Islam untuk memakan makanan yang halal dan toyyib (baik).

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Toyyib sendiri memiliki syarat agar suatu makanan dapat dikatakan toyyib, yaitu bergizi, enak, dan bisa dinikmati.

“Kalau makanan tidak toyyib, mana bisa amal sholeh, sakit melulu,” ujarnya.

Menurut Imaam Yakhsyallah, sakit utamanya berasal dari makanan. Jadi, kalau ingin bisa beramal sholeh harus menjaga makanan dengan hanya memakan yang halal lagi baik.

Ia mengambil contoh militer yang begitu ketat penjagaan makannya. “Lihat pendidikan militer, makanannya yang baik,” katanya.

Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda

Selain itu, ia juga mengatakan sebab muslimin sulit menjadi ummatan wahidah (umat yang satu) karena makanan yang tidak karuan.

Untuk bisa berjama’ah, antara lain yang harus diperhatikan dari makanannya. Jadi jangan dipandang sederhana, karena itu merupakan salah satu peradaban makanan.

“Yahudi tahu betul mengenai hal tersebut, maka mereka pasarkan makanan haram, supaya doa orang mukmin tidak dikabulkan,” terangnya.

Team Ribath Covid-19 (TRC-19) bekerja sama dengan Koordinator Muslimat Al-Muhajirun Lampung menginisiasi kegiatan lomba memasak dalam rangka memaksimalkan hasil panen dari kebun ketahanan pangan wabah COVID-19.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Lomba memasak olahan ubi ungu dan kuning ala ummahat (ibu-ibu) Al-Muhajirun Lampung merupakan yang acara yang ketiga kalinya setelah terlaksananya lomba memasak olahan labu kuning dan jagung satu bulan yang lalu.(L/cha/P1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Rekomendasi untuk Anda