Semarang, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, semua syariat Islam atau urusan agama menggunakan kalender Islam yaitu Hijriyah. Akan tetapi bukan tidak penting kalender Masehi.
“Untuk itu pentingnya umat Islam mengutamakan mengingat atau menghafal kalender Hijriyah, dengan demikian kita umat Islam mudah untuk melaksanakan urusan agama,” kata Imaam Yakhsyallah dalam tausiahnya di Masjid Al-Hikmah Kota Semarang, Sabtu (22/10).
Ia menjelaskan, sekali lagi bukan tidak penting kalender Masehi, salah satu contoh yang harus kita lakukan dalam syariat Islam dengan menggunakan kalender Hijriyah Islam adalah puasa Ramadhan. Tanpa kita menggunakan kalender Hijriyah kita tidak tahu kapan akan mulai berpuasa.
Selain itu, Imaam Yakhsyallah menjelaskan, syariat Islam atau urusan agama yang menggunakan kalender Hijriyah Islam adalah menunggu masa iddah, masa iddah merupakan sebuah waktu yang dimiliki oleh wanita ketika dirinya ditinggal wafat atau diceraikan oleh suami. Waktu ini ditujukan sebagai waktu wanita untuk menahan menikah lagi dengan pria baru. Setiap kitab berbeda-beda, ada yang mengatakan tiga kali suci, 4 bulan 10 hari, 3 bulan dan lain-lain. Itu semua menghitungnya menggunakan kalender Hijriyah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
“Untuk itu pentingnya menghafal dan mengingat kalender Hijriyah untuk kehidupan sehari-hari terutama dalam menjalankan syariat Islam,” pesannya.
Tausiah Imaam Yakhsyallah Mansur dihadiri oleh Waliyul Imam Jawa Tengah bagian Utara Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH. Nurohim tokoh-tokoh kota Semarang dan juga masyarakat sekitar. (L/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam