Jakarta, MINA – Pembina Utama Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Imaam Yakhsyallah Mansur meminta pemerintah membatalkan peraturan penyediaan alat kontrasepsi (kondom) bagi remaja dan usia sekolah sebagaimana tercantum dalam pasal 103 ayat 4, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024.
Menurut Imaam Yakhsyallah, hal itu hanya akan melahirkan generasi yang lemah iman, yang tidak memiliki akhlak, dan intelektual yang kuat.
“Penyediaan alat kontrasepsi (kondom) itu adalah cerminan dari pendidikan Barat yang telah terbukti melahirkan manusia-manusia penjajah dan perusak dunia. Kita bisa lihat sendiri, mulai dari dua Perang Dunia hingga tragedi yang menimpa Gaza Palestina saat ini,” ungkap Imaam Yakhsyallah kepada MINA di Jakarta, Selasa (6/8).
Adapun aturan soal penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja diatur dalam PP yang baru saja diteken Presiden Joko Widodo itu terkait dengan upaya kesehatan reproduksi yang salah satunya melalui upaya kesehatan sistem reproduksi sesuai siklus hidup.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Imaam Yakhsyallah menilai seharusnya upaya sistem reproduksi sesuai siklus hidup khusus untuk anak usia sekolah atau remaja tidak termasuk dengan penyediaan alat kontrasepsi.
Selain dapat menimbulkan kesalahan persepsi tentang hubungan seksual, aturan tersebut tidak sejalan dengan norma-norma agama dan susila di Indonesia.
“Kita harus melahirkan generasi yang kuat akhlak, iman, dan intelektualnya untuk menyongsong dan mengisi Indonesia emas nan gemilang,” tegasnya.
Imaam Yakhsyallah juga menyoroti bahwa pendidikan seharusnya menjadi tempat pembinaan akhlak, iman, dan intelektual.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
“Para pendahulu kita telah melaksanakan hal itu dan terbukti melahirkan pejuang-pejuang tangguh yang mampu merebut kemerdekaan. Dalam mengisi kemerdekaan ini, kita harus melestarikan nilai-nilai positif tersebut,” tambahnya.
Imaam Yakhsyallah Mansur berharap agar pemerintah dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan generasi muda Indonesia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi