Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imaam Yakhsyallah Paparkan Lima Alasan Mengapa Pemahaman Komunis Harus Ditolak

Widi Kusnadi - Selasa, 29 September 2020 - 02:02 WIB

Selasa, 29 September 2020 - 02:02 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Imaamul Muslimin KH Yakhsyallah Mansur, MA memaparkan lima alasan mengapa kita harus menolak paham komunis.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan pada Webinar Nasional yang diselenggarakan Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda dengan tema “Mewaspadai Bahaya Laten Komunis Terhadap Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara,” pada Senin (28/9).

Webinar Kebangsaan Nasional ini sekaligus untuk mengingatkan pernah terjadinya  tragedi nasional, Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

Imaamul Muslimin yang juga Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah se Indonesia, menjelaskan mengapa kita menolak komunis.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Pertama, karena komunis bertentangan dengan fitrah manusia yang diciptakan untuk beragama.

Kedua, Komunis adalah penentang orang beriman yang paling keras. Pada awal Revolusi Bolshevik (1913) diumumkan di Kongres Soviet ke-10 bahwa 800.000 muslim dibantai, 99,05 % masjid hancur, 90% gereja hancur, 28 uskup dan 1.200 pendeta dibunuh.

Ketiga, komunis memperlakukan manusia dengan sangat kejam seperti halnya fakta yang telah terjadi. Joseph Vissarionovich “Stalin” di Rusia telah membantai 40.000.000 manusia, Mao Zedong di China membantai 50.000.000 manusia, Pol Pot di Kamboja membantai 2.500.000 manusia, Najibullah di Afghanistan membantai 1.500.000 manusia.

Sementara di Indonesia sendiri, para ulama dan pejabat dibantai dalam kudeta PKI yang gagal tahun 1948. Berikutnya tahun 1965 komunis membunuh 6 Jenderal dan 1 Perwira Muda Angkatan Darat.  Ini belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia, Hindia Belanda, Majapahit dan akan diingat terus oleh umat Islam Indonesia.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Empat, Komunis telah gagal mewujudkan keinginannya (mewujudkan masyarakat sejahtera tanpa kelas). Terbukti dengan bubarnya Partai Komunis di 24 negara dan klimaksnya dibubarkannya Partai Komunis Rusia oleh Presiden Uni Soviet sendiri Boris Yeltsin (mantan ketua umum partai) pada tanggal 26 September 1969.

Kelima, paham komunis bertentangan dengan dasar negara Republik Indonesia, Pancasila, terutama sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Komunis tidak mengakui nilai-nilai kemanusiaan dan memusuhi manusia yang tidak sesuai dengan paham mereka. Paham komunis menciptakan sistem diktatorisme dan proletariatisme yang berdasarkan kepentingan dunia.

Selain itu, dalam praktik mereka telah menyengsarakan rakyat dan hanya memperjuangkan kaum borjuis yang sepaham dengan mereka.

“Kita berharap dengan seminar seperti ini, kita bisa menyikapi dan menemukan solusi bagaimana menghadapi komunis di Indonesia ataupun dunia. Utama sekali kita harus bersatu dan bersatunya dengan berjamaah,”  kata Imaam. (L/SH/R1)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom