Bogor, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur dalam khutbah gerhana bulan pada Rabu (17/7) dini hari mengatakan, para pemikir Muslim hendaknya menawarkan alternatif pemecahan permasalahan manusia.
“Pemikir Muslim sebagai generasi ulul albab hendaknya memadukan tafakur dan tasyakur,” ujarnya di Masjid At-Taqwa Kompleks Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Bogor.
Tafakur artinya merenungkan ciptaan Allah, sehingga menghasilkan sains. Sedangkan tasyakur, bermakna memanfaatkan karunia Allah dalam bentuk teknologi untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Di sinilah generasi ulul albab selalu berusaha merumuskan dan menawarkan strategi dan alternatif pemecahan masalah,” ujar Yakhsyallah.
Selain itu, para pemikir ulul albab juga senantiasa menjaga diri dengan rajin shalat malam serta tidak merasa takut kecuali kepada Allah, imbuhnya.
Imaam Yakhsyallah juga menganjurkan jamaah untuk memperbanyak istighfar, bersedekah dan berdoa.
Ratusan jamaah mengikuti shalat gerhana bulan (khusuf) tersebut, dengan rakaat pertama Imaam membaca surat A-Kahfi dan Yasin. Sedangkan rakaat kedua surat Al-Qomar dan Al-Waqiah.
Shalat gernaha juga dilakukan warga Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di daerah-daerah, seperti di Pemalang, Batam, Madiun, Lampung, Pontianak, dan lainnya. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah