Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – “Sebagaimana pengikut Nabi Musa, pemuda itu harus menyambut hal-hal positif walaupun ada rasa takut.” Demikian Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur pada pengarahan dan tausiyah khusus kepada Syubban dan Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Aula At-Taqwa, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu, (17/10) malam.
Hal ini menurut Yakhsyallah sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam QS. Yunus: 83 mengenai respon pemuda terhadap dakwah Nabi Musa yang ditugaskan Allah untuk mendakwahi Fir’aun.
“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas,” kata Yakshyallah mengutip arti QS. Yunus: 83.
Pada ayat diatas, kata Yakhsyallah, yang menyambut seruan Nabi Musa adalah pemuda.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
“Ketika Nabi Musa berdakwah tidak ada yang beriman kecuali pemuda. Jadi pemuda itu seharusnya menyambut hal-hal positif walaupun mereka rasa takut ada, tapi tetap berusaha bagaimana beriman dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Karenanya Yakhsyallah menekankan, pemuda yang baik adalah yang punya keteguhan dalam agama. “Walaupun dia harus menghadapi pilar yang sangat kuat, dinding yang tebal, tetap dia beriman,” tegasnya.
Yakhsyallah berpesan agar pemuda dan pemudi terus mengusahakan untuk dapat menyempurnakan dan mengembangkan keimanan walaupun harus berhadapan dengan ketakutan serta ketidaknyamanan.
Pengarahan dan tausiyah khusus oleh Imaam Yakhsyallah dihadiri sekitar 100 Syubban dan fatayat perwakilan dari berbagai kabupaten se-Lampung.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Sementara Amir Syubban Wilayah Lampung, Waliyullah saat diwawancarai MINA usai acara berharap syubban punya semangat militan, dan tahu esensi hidup. “Sebagai pemuda harus bisa memberi kontribusi terhadap perjuangan Islam,” ujarnya.(L/vnu/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?