Imaam Yakhsyallah: Perbuatan Baik Orang-orang Kafir Tak Ada Nilainya di Hari Kiamat

Lampung Selatan, MINA – menjelaskan, perbuatan , yakni orang yang menutup hatinya atas petunjuk Allah, adalah seperti abu (dzat bekas pembakaran), yang tidak ada nilainya sama sekali pada hari kiamat.

Hal tersebut disampaikan Imaam saat mengisi kajian Shubuh di Masjid An-Nubuwwah, kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (2/1).

Imaam menjelaskan, ada tiga kata yang hampir sama artinya dalam bahasa Indonesia yaitu kata “Fa’ala, ‘Amila, dan Kasaba“.

“Kata Fa’ala adalah perbuatan umum apapun itu, sedangkan ‘Amila adalah perbuatan yg sudah diniatkan untuk mengerjakannya (ada fokus pekerjaan), kemudian Kasaba adalah perbuatan yg diusahakan dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.

Lebih lanjut Imaam menjelaskan, perbuatan apapun yang dilakukan orang kafir sekalipun dalam hal kebaikan yang diusahakan, maka usaha mereka itu seumpama abu, karena begitu jauh dan sesatnya mereka dari petunjuk Allah sehingga mereka kehilangan pahala ketika mereka sangat memerlukannya di hari kiamat, sehingga tidak mungkin mereka mengumpulkan abu-abu yang berterbangan itu sebagai bukti kebaikan.

Apabila amal mereka diumpamakan sebagai setumpuk kertas yg ditiup angin, maka mungkin kita masih bisa melihat kemana terbangnya satu per satu kertas itu saat dibawa pergi oleh angin.

“Tetapi yg ditiup angin riuh itu ternyata bukan kertas, tetapi abu! Tentu dalam benak kita, yang terbayang adalah betapa sulitnya melihat kemana (satu per satu partikel) abu itu pergi berterbangan,” ungkapnya. (L/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).