Tasikmalaya, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengatakan, pendidikan Islam setidaknya memiliki lima karakter yang menjadi ciri khasnya. Kelima hal itu tercermin dalam Pendidikan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada para sahabatnya.
“Kelima karakter itu adalah Pendidikan ilahiyah, bebas dan bertanggung jawab, tidak ada dikotomi ilmu pengetahuan, menekankan pembentukan akhlak, dan tidak mengenal batas waktu,” jelas Imaam Yakhsyallah dalam tabligh akbar dan peletakan batu pertama pembangunan ponpes Shuffah Al-Jamaah Rajapolah, Tasikmalaya, Jabar, Ahad (19/9).
Adapun hasil dari Pendidikan Islam, jelas Imaam Yakhsyallah adalah membentuk pribadi yang menghargai waktu, beriman dan suka beramal shalih, serta berani menegakkan kebenaran dengan penuh kesabaran.
“Kandungan Surah Al-Ashr menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan Islam,” tegasnya di hadapan para santri dan jamaah.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Tentang Pendidikan karakter, Islam sangat menekankan pembentukan akhlaq sehingga tercermin dalam perilaku, sikap, tutur kata dan menjadi kebiasaan.
Shuffah Al-Jamaah merupakan lembaga pendidikan yang berbasis pondok pesantren dengan ciri khas mengembangkan pendidikan Islami berbasis Al-Quran dan As-Sunnah. Para santri belajar menghafal Al-Quran dan Hadits, berwirausaha, berenang dan berkuda, serta belajar kepedulian sosial. (L/P2/RS2)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan