Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMAAM YAKHSYALLAH: PRIORITAS PERJUANGAN MUSLIMIN DUNIA BEBASKAN AL-AQSHA

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 13 Desember 2014 - 11:32 WIB

Sabtu, 13 Desember 2014 - 11:32 WIB

1466 Views

ym mh

In memorian: Imaam Yakhsyallah Mansur (kiri). dengan pendahulunya Imaam Muhyiddin Hamidy (alm). (Dok. Al-Fatah)

Bandar Lampung, 20 Shafar 1436/13 Desember 2014 (MINA) – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Syaikh Yakhsyallah Mansur menyatakan, prioritas perjuangan umat Islam tetap pada pembebasan Al-Aqsha dan Palestina dari penjajahan Israel.

Syaikh Yakhsyallah mengatakan dalam tausiyah Dewan Imaamah di Ma’had Al-Fatah Al-Muhajirun, Natar, Lampung, Sabtu (13/12).

“Perjuangan pembebasan Al-Aqsha tetap merupakan prioritas utama perjuangan kita umat Islam saat ini,” ujar dai yang mendapat gelar Duta Internasional Al-Quds dari Syaikh Mahmoud Shiyam, Imaam Masjid Al-Aqsha Palestina.

Menurutnya, apa yang dinyatakan oleh Imaam Muhyiddin Hamidy (alm) tentang Ghazwah Fath Al-Aqsha sejak 2007, harus terus dilanjutkan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Imaam Hamidy baginya adalah orang yang kuat dan kokoh dalam pendirian dan prinsip perjuangan Islam, karenanya harus dilanjutkan bahkan ditingkatkan.

Sebagai Imaam, ia meminta kepada seluruh makmum dan umat Islam untuk memperkuat perjuangannya menegakkan Islam dan Khilafah ke permukaan bumi ini, hingga mendapatkan kejayaan, paparnya.

Yakhsyallah Mansur, dibaiat (sumpah setia) sebagai Imaamul Muslimin pada Jumat (12/12) siang, menggantikan Imaamul Muslimin sebelumnya Muhyiddin Hamidy, yang wafat pada subuh harinya.

Lulusan Daurah Al-Quds II di Muasasah Al-Quds International, San`a, Yaman, pada 2009 lalu itu, sebagaimana imaam pendahulunya, giat dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Jamaah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan Muslimin yang ditetapi kembali pada 20 Agustus 1953 lalu bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1372, bukan organisasi, partai, perserikatan dan bentuk lain yang sifatnya politis, melainkan berbentuk Jama’ah.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) telah mengirimkan puluhan mujahid menjadi pejuangan kemanusiaan dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

Sebelumnya, Yakhsyallah Mansur merupakan pembaca ikrar Ghazwah Fath Al-Aqsha tahun 2007 serta Lajnah Pelaksana Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung 2012 lalu.

Ia juga mendapat amanah sebagai Rektor Universitas Terbuka Internasional Shuffah Al Qur`an Abdullah bin Mas`ud (SQABM), sebuah lembaga pendidikan tinggi dalam pengembangan Al-Quran secara online.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Imaam Yakhsyallah Mansur yang mahir berbahasa Arab dan kitab kuning, dikenal kedekatannya dengan berbagai tokoh perjuangan Palestina, seperti Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi, Imam Masjid Al-Aqsha Syaikh Dr. Aly Al-Abbasy, Ketua Majelis Ulama Palestina Syaikh Dr. Mahmoud Shiyam, Mudir Ma’had Tahfidz Daar Al-Quran was Sunnah Gaza Syaikh Dr. Abdurrhman Yusuf Al-Jamal, Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Joserizal Jurnalis, dan sebagainya.

SQABM digagas oleh Imaam Muhyidin Hamidy (alm) sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai Al-Quran ke seluruh penjuru dunia.

“Al-Quran adalah pedoman hidup, wajah Islam, sumber segala sumber hukum, jadi Shuffah Al-Quran wajib adanya,” ujar almarhum Hamidy dalam pesannya sehari sebelum wafatnya. (L/P4/R05).

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda