Imaam Yakhsyallah: Raih Kesuksesan yang Diridhai Allah

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Di kala seorang anak berbakti kepada kedua orangtua, di situlah kesuksesan mudah diraihnya, karena kesuksesan itu ada di tangan Allah dan keridhaan kedua orangtua.

Demikian disampaikan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat memberikan tausiyah sekaligus nasihat pada Angkatan 27 Madrasah Aliyah (MA) Al-Fatah Al-Muhajirun di Masjid An-Nubuwwah Lamsel, Selasa (6/4).

Ia mengungkapkan, dalam “Kitab Ta’limul Muta’allim” disebutkan bagaimana penderitaan orang tua jika seorang anak tidak berbakti kepada mereka.

“Saya sebelum berangkat ke sini, lihat berita di TV ada anak membunuh orangtuanya, gara-gara dibangunkan saat sedang tidur siang. Nah ini kondisi sekarang, sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Imaam menyatakan, dalam sebuah riwayat, ada seorang sahabat bertanya kepada Rasul, “Ya Rasulullah, kepada siapa saya harus berbakti? Rasul menjawab Ibu, kemudian orang itu terkejut, kenapa? Karena pada masa jahiliyah itu bapak lah yang harus didahului karena yang paling ditakuti dari pada Ibu.

“Kemudian orang itu bertanya lagi hingga tiga kali tetap saja Rasul menjawab ‘Ibu’, untungnya orang tersebut bertanya lagi, barulah Rasul menjawab ‘Bapak’, kalau orang itu tidak bertanya lagi, tidak akan ada berbakti kepada bapak,” tuturnya.

Jadi, lanjut Imaam, kalau ada dua perintah yang sama-sama baik, dahulukan Ibu, memang begitulah syariatnya, bapak-bapak harus sabar dan menerima.

“Ibu harus tiga kali lipat diberikan kebaktian dari pada ayah, karena ada tiga hal pokok yang hanya bisa dilakukan oleh Ibu, pertama mengandung, kedua melahirkan dan ketiga menyusui. Bapak-bapak tidak mungkin bisa sehebat itu,” ungkapnya.

“Maka tambah lagi doanya untuk kedua orang tua, jangan hanya ‘Allahummaghfirli Waliwalidayya’, tapi tambah dengan doa yang terdapat dalam surah Al-Ahqaf ayat 15,” lanjutnya.

Maka, semua langkah yang akan diambil harus diridhai Allah dan juga orang tua, “Misal yang muslimat mau cari jodoh, kalau orangtua setuju Alhamdulillah, kalau tidak setuju ya jangan maksa,” katanya. (L/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA).

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.